Reporter: Muhammad Julian | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi penjualan produk beton PT Wijaya Karya Beton Tbk berpotensi terdampak wabah virus corona (Covid-19).
Manajer Investor Relation Wijaya Karya Beton Yushadi mengungkapkan bahwa sebagian besar proyek yang tengah dikerjakan oleh WTON sebenarnya masih berjalan dengan memperhatikan protokol pencegahan penyebaran corona sampai dengan sekarang.
Meski begitu, ia juga mengakui bahwa beberapa proyek memang ditunda pelaksanaannya seiring mewabahnya virus corona. Hal ini pada gilirannya berdampak pada tertundanya realisasi penjualan beton WTON.
Baca Juga: Lima tips agar bekerja dari rumah efektif versi Sunfish HR dan GreatDay HR
Yushadi mengaku belum bisa memberikan rincian informasi seputar mana saja proyek yang ditunda, jumlah dan nilai proyek yang ditunda, ataupun lamanya penundaan lantaran pihaknya masih melakukan pendataan.
Namun demikian, Yushadi tidak memungkiri bahwa penundaan realisasi proyek bisa membuat target penjualan menjadi terkoreksi.
Sebelumnya emiten penghuni Indeks Kompas 100 tersebut menargetkan bisa membukukan penjualan sebesar Rp 9,49 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 561,2 miliar.
Baca Juga: Indeks IDX BUMN20 anjlok 38,25% sejak awal tahun, ini 10 saham penurunan terdalam
\Menimbang situasi yang ada, WTON membuka kemungkinan untuk merevisi target penjualan untuk tahun ini. Dalam hal ini, WTON mempertimbangkan beberapa kemungkinan skenario dari kemungkinan skenario paling ringan hingga paling berat.
"Mengenai revisi target sedang dihitung oleh tim manajemen (mengenai) seberapa besar dampaknya terhadap pencapaian omzet kontrak dan omzet penjualan,” kata Yushadi ketika dihubungi oleh Kontan.co.id pada Rabu (8/4).
Terlepas dari adanya penundaan beberapa proyek, Yushadi memastikan bahwa arus kas operasional perusahaan masih berada dalam kondisi positif meski tidak setinggi dibanding periode sama tahun lalu.
Oleh karenanya, kegiatan operasional perusahaan, termasuk kegiatan produksi di sebagian besar pabrik WTON masih berjalan, meski dengan jam operasional yang lebih singkat dibanding biasanya demi memitigasi risiko penyebaran virus corona.
Baca Juga: Perusahaan Milik Dirut WIKA Bisa Jadi Emiten Dengan Nilai IPO Terbesar Tahun Ini
Tidak hanya itu, ekspansi penambahan kapasitas produksi sampai dengan 4,4 juta ton per tahun yang tengah dikerjakan masih berjalan sesuai dengan rencana.
“Penambahan kapasitas berada dekat dengan lokasi proyek yang masih terus berlangsung, jauh dari pemukiman,” imbuh Yushadi (8/4).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News