kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.415   18,00   0,11%
  • IDX 7.158   15,27   0,21%
  • KOMPAS100 1.044   2,94   0,28%
  • LQ45 814   1,73   0,21%
  • ISSI 224   0,87   0,39%
  • IDX30 425   1,25   0,30%
  • IDXHIDIV20 505   1,04   0,21%
  • IDX80 117   0,26   0,22%
  • IDXV30 119   0,11   0,09%
  • IDXQ30 139   0,16   0,11%

Penolakan CPO Indonesia oleh AS mengada-ada


Rabu, 01 Februari 2012 / 20:46 WIB
Penolakan CPO Indonesia oleh AS mengada-ada
ILUSTRASI. Proses produksi obat di Pabrik PT. Kalbe Farma Tbk (KLBF), Cikarang, Jawa Barat. KONTAN/Baihaki


Reporter: Sofyan Nur Hidayat | Editor: Test Test

JAKARTA. Sikap Amerika Serikat (AS) yang menggunakan isu lingkungan hidup dalam menolak produk crude palm oil (CPO) Indonesia dan turunan dinilai sebagai alasan yang tidak berdasar. Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian, Benny Wahyudi menilai alasan itu sebenarnya hanya bertujuan untuk melindungi industri minyak nabati di Amerika.

Benny menegaskan, tidak ada dasar yang kuat pada isu lingkungan hidup seperti deforestasi dan kerusakan lingkungan yang dituduhkan Amerika. Produksi CPO di Indonesia menurutnya sudah sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berkaitan dengan lingkungan hidup. "Alasan yang disampaikan imajinatif dan cuma dibuat-buat untuk melindungi industri di Amerika," kata Benny, Rabu (1/2).

Menurut Benny, Amerika ingin melindungi industri minyak nabati di negerinya yang berbahan baku seperti jagung dan kedelai. Menurutnya, komoditas minyak nabati itu kalah bersaing dengan CPO dan turunannya.

Benny bilang, ekspor CPO ke Amerika sebenarnya tidak terlalu besar. Namun sikap yang ditunjukkan negara itu terhadap CPO Indonesia bisa dijadikan referensi oleh negara lain. Jika sikap Amerika diikuti negara lain maka akan sangat merugikan Indonesia sebagai produsen CPO terbesar di dunia.

Ketua Bidang Penelitian dan Lingkungan Hidup Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Daud Darsono mengatakan sikap Amerika tidak hanya berdampak pada CPO Indonesia tapi juga CPO dunia. "Tapi kita masih punya waktu untuk memberikan masukan dan sanggahan," kata Daud.

Dampak terhadap Indonesia pasti ada jika CPO ditolak di Amerika. Daud mengatakan semua pemangku kepentingan di bidang CPO di Indonesia harus bersatu dalam memberikan masukan dan sanggahan ke pemerintah Amerika.

Menurut Daud, Indonesia harus mampu memberikan masukan dan data ilmiah dalam menyanggah pernyataan Amerika. Jika data yang disampaikan ilmiah dan meyakinkan maka para ahli di Amerika juga akan bisa memahami.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×