kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45922,10   12,79   1.41%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penuhi gas Bengkanai, PLN bikin pembangkit CNG


Sabtu, 06 Desember 2014 / 11:52 WIB
Penuhi gas Bengkanai, PLN bikin pembangkit CNG
ILUSTRASI. Pankreas


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Jumat (5/12), menandatangani kontrak pekerjaan Engineering, Procurement, and Construction (EPC) Compressed Natural Gas (CNG) Plant, alias pembangunan pembangkit listrik bertenaga CNG dengan konsorsium PT Odira Energi Persada dan PT Timas Suplindo.

Proyek ini ditargetkan selesai sembilan bulan. Kepala Divisi Bahan Bakar Minyak dan Gas Bumi (Migas) PLN Suryadi Mardjoeki bilang, pembangunan CNG Plant dilakukan untuk memenuhi kebutuhan gas bagi Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Bangkanai, Kalimantan Tengah berkapasitas 155 Megawatt (MW) milik PLN.

Dalam membangun PLTG itu, PLN menggandeng Konsorsium Wartsila Finland Oy PT Pembangunan Perumahan Tbk. Pasokan gas bakal dari Salamander Energi Limited sebesar 20 million standard cubic feet per day (mmscfd) kontrak sepanjang 2015-2033 dengan harga US$ 4.79 per mmbtu dan ekskalasi 3% per tiga tahun.

Ia mengklaim, penyaluran CNG ke PLTG Bangkanai sebagai efisiensi biaya produksi listrik dibandingkan dengan menggunakan solar. "Kami akan cepat mengonversi BBM ke gas, perlahan-lahan namun pasti," kata dia Jumat (5/12) di Kantor PLN Pusat, Jakarta.

Untuk pembangunan CNG Plant ini, PLN menganggarkan dana sekitar US$ 20,19 juta. Suryadi berharap, proyek tersebut berjalan dengan lancar dan bisa selesai tepat waktu.

Dengan demikian kebutuhan pasokan gas PLTG Bangkanai segera dapat memenuhi beban dasar dan beban puncak kebutuhan listrik PLN.

Sementara itu, Direktur Pengadaan dan Energi Primer PLN Bagiyo Riawan menambahkan, bahwa di Kalimantan PLN sudah membangun cukup banyak pembangkit, namun, sebagian besar pembangkit listrik menggunakan bahan bakar batubara.

Jika nanti PLTG Bangkanai beroperasi, maka ada empat sistem kelistrikan yang selama ini isolated (operasi terpisah), yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Muara Teweh (8 MW), Buntok (10 MW), Batu Licin (12 MW) dan Sampit (33 MW). Nah, dengan beroperasinya PLTG Bengkanai maka pasokan tambahan akan terhubung dengan sistem listrik di Kalimantan.

Dari empat PLTD yang selama ini memakai solar otomatis akan berganti dengan suplai listrik yang memakai bahan bakar gas dari PLTG Bengkanai.

Dengan bergantinya sistem listrik menggunakan gas, maka potensi penghematan solar sebesar 245.000 Kiloliter (KL) per tahun atau senilai Rp 1,6 triliun per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×