kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penumpang melonjak di akhir tahun, PO bus siapkan armada tambahan


Kamis, 03 Oktober 2019 / 17:01 WIB
Penumpang melonjak di akhir tahun, PO bus siapkan armada tambahan
ILUSTRASI. TERMINAL KAMPUNG RAMBUTAN


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyesuaian harga tiket pesawat yang terjadi tahun ini, rupanya memberikan berkah bagi pengusaha otobus Antarkota Antar Provinsi (AKAP). Tingkat keterisian atau load factor bus AKAP tercatat mengalami peningkatan cukup baik, bila tahun lalu total penumpang bus menurut data Kemenhub mencapai 4,51 juta penumpang, tahun ini diprediksi akan naik.

Kurnia Lesani Adnan, Ketua Bidang Angkutan Penumpang DPP Organisasi Angkutan Darat (Organda) sekaligus Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) menyebut pertumbuhan penumpang bus sejak tahun lalu cukup baik. Hal ini karena para pengusaha bus terus berbenah dari sisi pelayanan dan fasilitas.

Baca Juga: Jumlah truk overload lebih banyak ketimbang truk over dimension

Tahun lalu, pertumbuhan penumpang mencapai 30% hingga 40%, salah satu faktornya adalah pelayanan dan fasilitas. Perusahaan otobus mulai berbenah dari sisi pemesanan tiket yang bisa diakses secara online, ketepatan waktu berangkat dan kedatangan, maupun fasilitas mulai dari pemasangan wifi on bus, toilet yang bersih, smoking area, charger hingga desain tampilan luar bus yang modern dan luxury.

Oleh karena itu, masyarakat mulai kembali menggemari berpergian menggunakan bus. Terlebih saat ini waktu tempuh bus menjadi lebih singkat dengan adanya Tol Trans Jawa maupun ruas-ruas baru yang tengah digodok. Di saat bersamaan, penyesuaian harga tiket pesawat dan kebijakan bagasi berbayar turut menopang perpindahan penumpang ke Bus AKAP.

“Tahun ini kalau bicara minimal paling tidak sama dengan tahun lalu, kalau ada kenaikan saya kira akan naik di kisaran 10% hingga 15% saja,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (3/10)

Sedangkan untuk momentum akhir tahun ini, dirinya melihat sudah banyak sekali PO Bus yang menyiapkan unit baru untuk menangkap pelaung. Misalnya, PO SAN yang dipimpinnya saja akan menambah 7 unit baru untuk momentum akhir tahun, sehingga di kuartal IV ini total armada PO SAN yang beroperasi berjumlah 100 unit.

Dengan demand yang semakin besar menjelang tutup tahun, dirinya menyatakan para pengusaha bus juga akan mengerek tarif layanannya. Kenaikan yang terjadi menurutnya akan berkisar antara Rp 25.000 hingga Rp 50.000 saja, jumlah tersebut tak signifikan bila dibandingkan dengan harga tiket pesawat, bagasi berbayar maupun harga tiket kereta api tujuan tertentu.

“Sekarang bus menjadi pilihan karena jam tempuhnya lebih cepat dan pasti, kalau pun saat musim libur ada kemacetan sedikit tetap saja waktunya bisa diperkirakan. Tetapi kan keleluasaan naik bus untuk membawa barang itu berbeda dengan pesawat yang harus bagasi berbayar,” lanjutnya.

Baca Juga: Mitsubishi Motors studi pemanfaatan EBT untuk kendaraan listrik di Sumba

Selain itu, waktu keberangkatan bus juga saat ini lebih fleksibel dengan ritase yang lebih banyak, sehingga memungkinkan penumpang untuk memilih waktu keberangkatan. Misalnya, kalau dulu waktu keberangkatan lebih banyak dilakukan sore dan malam, saat ini pilihan keberangkatan pagi hari juga tersedia.

Angga Vircansa Chairul, CEO PO NPM menyampaikan bahwa tahun ini perusahaan otobus kebagian rejeki dari shifting penumpang pesawat. Paling terasa pada saat lebaran kemarin, jumlah unit bus PO NPM yang berjumlah 70-an unit tersebut tidak mampu memenuhi permintaan yang ada. Alhasil pada tahun ini pihaknya menambah dan meremajakan total 15 unit bus.

“Kalau buat kami terus terang, sejak kenaikan harga tiket pesawat permintaan kami lebih stabil dan lebih banyak dari sebelumnya. Permintaan penumpang ini akan tetap naik selama harga tiket pesawat masih cukup tinggi,” ujarnya.

Perusahaan yang melayani rute Jakarta-Padang, Padang-Jakarta serta beberapa kota dan kabupaten seperti Lima Puluh Kota, Bukittinggi, Padang Panjang, Padang Pariaman tersebut tercatat load factor terus membaik. Dirinya memperkirakan di akhir tahun nanti pertumbuhan penumpang bisa mencapai 30% hingga 50% tergantung rute tujuan.

Ia menyebut pelayanan terus dilakukan salah satunya dengan menyediakan fasilitas colokan listrik di setiap kursi hingga fasilitas entertainment lainnya. Sedangkan untuk wifi on bus, dirinya belum banyak menyediakan karena untuk rute-rute tertentu masih terdapat blankspot sehingga layanan tersebut tidak seluruhnya diterapkan.

“Kalau harga tiket Jakarta-Padang kami memang baru naikkan Rp 25.000 dari yang tadinya Rp 400.000 menjadi Rp 425.000 itu juga karena cost kami bertambah untuk ticketing online, kami punya sistem yang kuat dan terintegrasi sehingga memudahkan penumpang. Jumlah pemesanan yang menggunakan online ticketing saat ini sudah 10%-nya,” lanjutnya.

Baca Juga: PTPP dan PT KAI kerjasama bangun hunian TOD di Stasiun Juanda

I Gede Yoyok, Direktur PT Gunung Harta Transport Solution menyebut bukan hanya perpindahan penumpang pesawat ke bus yang mengerek load factor-nya naik. Faktor tersambungnya Tol Trans Jawa juga mengerek penumpang, sehingga waktu tempuh lebih cepat dan tarif yang jauh lebih murah ketimbang pesawat terbang.

Oleh karena itu, dirinya menyebut pelayanan saat ini terus ditingkatkan mulai dari perluasan dari sisi jarak antar kursi dan penyematan tv di setiap kursi. Hal ini untuk memberikan kenyamanan terutama bagi penumpang yang biasa menggunakan pesawat terbang. Oleh karena itu, dirinya meyakini di akhir tahun ini penumpang juga akan melonjak signifikan hanya dirinya tak menyebut berapa target yang dibidik.

“Memang harga menjadi naik tetapi tidak signifikan lah, kecil sekali. Untuk akhir tahun ini kami juga siapkan beberapa tambahan unit baru total tambahannya ada 8 unit bus dari total 60 unit, jadi di akhir tahun nanti 68 unit bus akan melayani penumpang," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×