kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   66,00   0,39%
  • IDX 6.254   286,04   4,79%
  • KOMPAS100 892   48,19   5,71%
  • LQ45 707   37,74   5,64%
  • ISSI 193   7,28   3,92%
  • IDX30 373   19,75   5,60%
  • IDXHIDIV20 451   19,32   4,47%
  • IDX80 101   5,64   5,89%
  • IDXV30 106   4,60   4,54%
  • IDXQ30 123   5,40   4,59%

Penumpang pesawat bisa tumbuh 15% tahun ini


Senin, 30 Mei 2011 / 15:39 WIB
Penumpang pesawat bisa tumbuh 15% tahun ini
ILUSTRASI. Seorang pengendara sepeda mengamati lalu lintas yang menumpuk di pos pemeriksaan pada hari pertama penerapan ulang penguncian yang lebih ketat untuk mengekang infeksi penyakit virus corona (COVID-19), di Marikina City, Metro Manila, Filipina, 4 Agustus 20


Reporter: Mia Winarti Syaidah | Editor: Havid Vebri


JAKARTA. Industri penerbangan nasional diproyeksikan akan tumbuh signifikan tahun ini. Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (INACA) memperkirakan, peningkatan penumpang untuk penerbangan domestik dan internasional tahun ini tumbuh hingga 15%-20% persen.

"Tahun lalu penumpang dalam negeri mencapai 51 juta penumpang, semoga saja tahun ini penumpaang bisa meningkat," kata Sekjen INACA, Tengku Burhanuddin Senin (30/6).

Tengku mengakui, potensi pasar penerbangan nasional memang masih sangat menjanjikan. Kalaupun ada persoalan dalam industri itu, mulai dari kenaikan harga avtur hingga kecelakaan pesawat, prospek bisnis penerbangan masih positif. Pasalnya, menurut Tengku, dari jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 220 juta, yang bepergian atau melakukan penerbangan baru 5%.

"Rata-rata orang melakukan terbang baru lima kali setahun, kondisi inilah yang harus digarap oleh maskapai penerbangan nasional,"ujarnya Senin, 30/5

Selain itu, menurut Tengku petumbuhan ekonomi juga ikut andil dalam menggenjot penumpang. "Jika pertumbuhan ekonomi tumbuh 6 sampai 5% per tahun, maka potensi penumpang udara minimal dua kali lipatnya, atau minimal 15-20% per tahun” ungkap dia.

Selain itu, tambah Tengku, penambahan frekuensi penerbangan internasional yang diberikan otoritas penerbangan Indonesia, juga dapat menambah jumlah penumpang internasional.


Tengku menyarankan otoritas penerbangan harus lebih ekspansif dalam merebut pasar. "Kita harus pintar untuk membidik pasar, mana rute rute gemuk yang potensial, dan maksimalkan pelayanan,"ujarnya

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, selama Januari hingga Maret 2011, jumlah penumpang domestik mencapai 12,1 juta orang atau naik 26,37%. Sementara jumlah penumpang internasional mencapai 2,5 juta orang, atau naik 15,66% dibanding periode yang sama tahun 2010.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×