Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di sektor menengah dikabarkan menahan pembelian bahan baku menyusul adanya tren penurunan harga minyak mentah. Berdasarkan catatan Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen (APSyFI), hal ini sudah mulai berlangsung sejak dua hari terakhir.
“Mereka menahan pembelian bahan baku karena takut harga minyak mentah terus menurun,” ujar Sekretaris Jenderal APSyFI, Redma Gita Wirawasta kepada Kontan.co.id (10/03).
Seperti diketahui, harga minyak mentah dunia terus menunjukkan tren penurunan hingga Senin (9/3) lalu.
Baca Juga: MASA DEPAN PENGEKSPOR TEKSTIL & GARMEN
Mengutip pemberitaan Kontan.co.id (10/03), harga minyak mentah tercatat bertengger di level US$ 34,36 per barel berdasarkan harga minyak mentah berjangka Brent, dan di level US$ 31,13 per barel berdasarkan West Texas Intermediate (WTI). Harga ini digadang-gadang sebagai level terendah sejak 12 Februari 2016 lalu.
Sedikit informasi, pemenuhan bahan baku kegiatan produksi tekstil di sektor hulu dilakukan dengan mengandalkan skema pembelian kontrak dengan jangka waktu satu tahun.
Berdasarkan skema yang ada, volume bahan baku yang diperjualbelikan kepada pelaku industri tekstil di sektor hilir sudah diatur sehingga memiliki kuantitas yang tetap untuk satu tahun.
Namun, harga pembelian bahan baku ditetapkan berdasarkan formula yang ada dengan mempertimbangkan sejumlah aspek, termasuk di antaranya harga minyak mentah. Adapun peninjauan harga biasanya dilakukan secara berkala setiap dua minggu hingga dua bulan sekali.