kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Penyerapan pupuk bukan turun melainkan tak sesuai target


Jumat, 13 Mei 2011 / 19:06 WIB
Penyerapan pupuk bukan turun melainkan tak sesuai target
ILUSTRASI. Taman Balekambang di Solo merupakan tempat wisata yang ramah untuk keluarga. Dok: Taman Balekambang.


Reporter: Sofyan Nur Hidayat | Editor: Edy Can


JAKARTA. Produsen pupuk membantah penyerapan pupuk pada kuartal I-2011 mengalami penurunan dari periode yang sama tahun sebelumnya. Justru, produsen pupuk mengklaim penyerapan penyubur tanah tersebut meningkat.

Data Kementerian Perindustrian sebelumnya menyebutkan, pada kuartal I-2011, industri pupuk dan kimia secara nasional mengalami pertumbuhan negatif 0,07% jika dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tumbuh 4,45%. Pertumbuhan industri yang negatif itu disebabkan oleh penyerapan pupuk di masyarakat yang turun.

Namun, Direktur Utama PT Petrokimia Gresik Hidayat Nyakman mengatakan penyerapan pupuk justru mengalami peningkatan. Dia mencontohkan penyerapan pupuk ZA yang mencapai 120% dari alokasi.

Menurutnya, unsur sulfur dalam pupuk ZA disukai petani karena lebih tahan terhadap hama dan cocok dengan kondisi anomali iklim yang terjadi. "Secara keseluruhan penyerapan pupuk justru terjadi kenaikan rata-rata 5%-10% dari tahun lalu," kata Hidayat, Jumat (13/5).

Hidayat mengatakan penyerapan pupuk urea dibandingkan dengan alokasi yang ditetapkan pemerintah mencapai lebih dari 90%, NPK antara 77% hingga 80% dan organik 35%. Dia mengatakan, penyerapan pupuk organik sekarang sudah mengalami kenaikan seiring perubahan harga dari Rp 700/kg menjadi Rp 500/kg pada awal Mei 2011.

Hidayat memastikan produksi Petrokimia Gresik masih berjalan normal. Bahkan, dia mengatakan perusahaan menaikkan kapasitas produksi NPK mencapai 2,8 juta ton dari sebelumnya hanya 2,2 juta ton per 1 April 2011. "Utilisasinya sekitar 95%," kata Hidayat.

Hal ini dibenarkan Direktur Utama PT Pusri Arifin Tasrif. Dia mengatakan, penyerapan pupuk tidak sesuai target tetapi tidak turun. Menurutnya, penyebabnya daya beli petani yang turun karena berbagai hal. Salah satunya karena gagal panen.

Arifin mengatakan, penyerapan pupuk yang tidak sesuai target terutama terjadi pada pupuk bersubsidi. "Tapi untuk sektor nonsubsidi untuk tanaman keras dan industri justru mengalami kenaikan karena harga komoditas yang bagus," kata Arifin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×