kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Peralatan Pembangkit dan Transmisi untuk Proyek 10.000 MW Tahap II Mendapat Pembebasan Bea Masuk


Jumat, 15 Januari 2010 / 10:32 WIB
Peralatan Pembangkit dan Transmisi untuk Proyek 10.000 MW Tahap II Mendapat Pembebasan Bea Masuk


Reporter: Fitri Nur Arifenie |

JAKARTA. Pemerintah akhirnya mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 4 tahun 2010 tentang Program 10.000 Megawatt (MW) tahap II. Menariknya, Perpres itu menetapkan, nantinya baik PT PLN (Persero) atau penyedia listrik swasta (IPP) tidak akan terkena bea masuk saat mengimpor beberapa komponen untuk pembangkit dan jaringan transmisi.

“Memang nanti bea masuk itu akan dihapus, tapi hanya untuk beberapa barang saja,” kata Dirjen Listrik dan Pemanfaatan Energi (LPE), J. Purwono kepada KONTAN, Kamis (14/01). Ia bilang, pembebasan bea masuk itu nanti akan diatur lebih lanjut oleh Peraturan Menteri Keuangan.

Purwono menjelaskan, hanya bea masuk untuk produk tertentu yang akan dihapuskan. Produk tertentu itu menurut Purwono merupakan produk yang tidak dapat dibuat oleh industri dalam negeri di Indonesia. Bagi produk yang bisa dibuat oleh industri dalam negeri, bea masuk impornya akan tetap dikenakan.

“Untuk itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan segera menyusun daftar-daftar produk yang dibuat oleh industri dalam negeri dan akan diserahkan kepada Kementerian Keuangan untuk segera dibuatkan PMK-nya,” lanjut Purwono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×