Reporter: Muhammad Julian | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Austindo Nusantara Jaya Tbk berikhtiar memperbaiki kinerja bottom line. Emiten sawit berkode saham ANJT itu menargetkan bisa menjaga biaya produksi di kisaran level US$ 300 - US$ 350 per ton.
Direktur Utama ANJT Lucas Kurniawan mengatakan, pihaknya menyiapkan sejumlah upaya untuk menjaga agar biaya perusahaan tetap kompetitif. Salah satu cara yang ditempuh misalnya lewat pengelolaan limbah sawit untuk diolah kembali menjadi pupuk.
Dengan begitu, ANJT dapat menghemat biaya pengeluaran dalam memenuhi kebutuhan pupuk perusahaan.
“Karena kami tidak bisa menentukan harga tentunya yang dapat kami kendalikan adalah biaya,” ujar Lucas dalam acara public expose, Rabu (7/6).
Baca Juga: Austindo Nusantara (ANJT) Lakukan Mitigasi Untuk Menghadapi El Nino
Sebelumnya, ANJT membukukan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias rugi bersih sebesar US$ 3,76 juta di tiga bulan pertama 2023. Jumlah tersebut berbalik dibanding laba bersih sebesar US$ 11,23 juta yang berhasil ANJT bukukan di periode sama tahun lalu.
Penurunan pada sisi kinerja bottom line terjadi seturut penyusutan pendapatan sebesar 32,65% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dari semula US$ 75,54 juta di kuartal I 2022 menjadi US$ 50,87 juta di kuartal I 2023.
Menurut Direktur ANJT Nopri Pitoy, kinerja yang menurun di tiga bulan pertama 2023 terjadi karena sejumlah hal, salah satunya faktor harga.
Di kuartal I 2022, harga minyak kelapa sawit mentah alias crude palm oil (CPO) sempat menembus angka US$ 1.000 per ton, sementara harga CPO di kuartal I 2023 sudah turun ke level US$ 700-an per ton.
Faktor lainnya, produksi perusahan yang belum memasuki masa panen puncak juga diyakini manajemen turut memiliki andil dalam penurunan kinerja perusahaan di 3 bulan pertama.
“Panen puncak itu diharapkan akan datang mungkin sekitar semester kedua daripada tahun 2023 ini,” tutur Nopri.
Mengintip data operasional perusahaan, realisasi produksi CPO ANJT berjumlah 60.051 ton di sepanjang kuartal I 2023. Jumlah tersebut turun tipis 0,63% dibanding realisasi produksi periode kuartal I 2022 yang mencapai 60.433 ton.
Hingga tutup tahun 2023 nanti, ANJT membidik produk CPO sebanyak 290.685 ton. Jumlah tersebut naik 5,40% dibanding realisasi produksi tahun 2022 lalu, yaitu 275.769 ton.
Baca Juga: Hadapi Cuaca Ekstrem, Austindo (ANJT) Telah Siapkan Strategi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News