Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan teknologi asal Prancis Dassault Systemes mengumumkan kerja sama dengan Electrum, produsen kendaraan listrik. Kerjasama keduanya terkait penggunaan platform 3DExperience, untuk mempercepat desain dan produksi seri pertama sepeda motor listrik Electrum.
Electrum menjadi pelanggan segmen kendaraan listrik Dassault Systemes pertama di Indonesia. Dassault Systemes fokus pada penyediaan teknologi dan industri bagi kendaraan listrik Indonesia dalam membantu transisi negara ini menuju transportasi rendah karbon berkelanjutan.
Dassault Systemes mengklaim 9 dari 10 startup kendaraan listrik mengandalkan teknologi 3DExperience dan aplikasi Catia untuk pengembangan virtual mereka. Platform juga mengklaim, 3DExperience di cloud memberikan sebuah platform teknologi kolaboratif bagi Electrum yang bisa mendukung proses komprehensif dari rekayasa sistem hingga rekayasa mekanis dan bentuk. Sehingga mempercepat waktu pengembangan dan produksi.
Managing Director Electrum, Patrick Adhiatmadja mengatakan, sebagai sebuah startup, platform 3DExperience Dassault Systemes di cloud memungkinkan pihaknya untuk meningkatkan komunikasi, kolaborasi dan kontinuitas dari desain, hingga rekayasa dan proses manufaktur tanpa berinvestasi untuk sumber daya teknologi informasi tambahan.
Baca Juga: Electrum Gandeng Planet Ban Perluas Lokasi Penukaran Baterai
"Dengan solusi ini, Electrum siap memenuhi ambisi Indonesia untuk menghadirkan dua juta sepeda motor listrik di jalan pada tahun 2025," kata Patick, dalam keterangan resmi, Kamis (26/10).
Sementara itu, Josephine Ong, Managing Director, AP SOUTH, Dassault Systemes menyebut saat ini para pemain baru di bidang mobilitas harus memikirkan kembali cara mereka melakukan pendekatan terhadap desain dan rekayasa untuk kendaraan listrik roda dua.
"Ada banyak pertimbangan bagi startup seperti Electrum, mulai dari bentuk bateral hingga intake udara untuk sistem pendinginan. Melalui platform 3DExperience, Electrum bisa mensimulasikan berbagai skenario di dunia virtual, seperti durabilitas dan kualitas bateral, sebelum implementasi di dunia nyata," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News