kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.204   62,76   0,88%
  • KOMPAS100 1.106   11,08   1,01%
  • LQ45 878   11,31   1,31%
  • ISSI 221   1,16   0,53%
  • IDX30 449   6,13   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,20   0,97%
  • IDX80 127   1,37   1,09%
  • IDXV30 135   0,73   0,54%
  • IDXQ30 149   1,60   1,08%

Perdana Gapuraprima siap genjot empat proyek


Senin, 15 Mei 2017 / 10:21 WIB
Perdana Gapuraprima siap genjot empat proyek


Reporter: Siti Maghfirah | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Manajemen PT Perdana Gapuraprima Tbk (GPRA) tancap gas untuk mengerjakan proyek tahun ini. Perusahaan ini mengklaim, bakal mengerjakan setidaknya empat proyek sekaligus.

Menurut Arvin F. Iskandar, Managing Director PT Perdana Gapuraprima, proyek yang sedang mereka kebut pengerjaannya adalah proyek hunian. Perinciannya, dua proyek apartemen, yang berlabel Grand Park Valley dan West Town. Sisanya berupa hunian tapak, di Metro Cilegon dan Bukit Cimanggu City.

"Saat ini kami masih memproses perizinan. Kami menargetkan setelah Lebaran sudah mulai ada pengerjaan," katanya kepada KONTAN, Jumat (12/5).

Sayangnya Arvin tidak memerinci profil dua proyek hunian jangkung tersebut. Berdasarkan penelusuran KONTAN, proyek West Brom merupakan proyek properti terpadu terdiri dari apartemen, hotel dan perkantoran.Proyek yang ada di Cengkareng, Jakarta Barat tersebut berdiri di atas lahan seluas 1,4 hektare (ha). Sedangkan Grand Park belokasi di kota hujan Bogor, di atas lahan seluas 1,6 hektare.

Arvin mengatakan, GPRA menargetkan kedua proyek tersebut digarap dalam jangka waktu antara empat sampai lima tahun ke depan.

Adapun untuk proyek rumah tapak di Metro Cilegon, pengembang ini memanfaatkan sisa lahan di areal tersebut yang masih tersisa 60 hektare. Sedangkan di Bukti Cimanggu juga masih ada lahan 40 hektare.

Nanti, Gapuraprima akan membangun satu kluster di masing-masing areal dengan jumlah 400 unit per kluster.

Gapuraprima memang masih getol menggarap proyek hunian. Ya, proyek hunian masih menjadi penyumbang penjualan terbesar bagi perusahaan tersebut.

Selain empat proyek anyar tersebut, Gapuraprima juga terus menggarap proyek properti yang lainnya. Misalnya Bhuvana Residence yang ada Ciawi, Bogor serta hunian jangkung Bellevue Place yang ada di Jakarta Selatan.

Untuk menggarap proyek properti pada tahun ini, Gapuraprima sudah menganggarkan dana sebesar Rp 370 miliar. Perinciannya sekitar 40% dari belanja modal untuk membangun proyek bangunan jangkung, lantas 30% untuk menggarap proyek perumahan. Dan sisanya, 30%, untuk menambah lahan.

Melalui usaha ini, Perdana Gapuraprima berharap pendapatannya di akhir tahun ini bisa tumbuh 10%-15%. Artinya, pengembang ini membidik pendapatan antara Rp 471,92 miliar sampai Rp 493,3 miliar tahun ini dari pendapatan tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 429,02 miliar.

Manajemen Gapura Perdanaprima sendiri optimistis target tersebut bisa tercapai. Apalagi pendapatan di kuartal I-2017 lalu tumbuh sekitar 9,6% dari Rp 74,35 miliar menjadi Rp 81,48 miliar.

Padahal, Gapuraprima sempat khawatir soal daya beli masyarakat di awal tahun ini yang bakal mengendur lantaran kondisi ekonomi dan politik yang kurang stabil di periode tersebut. "Asalkan suku bunga tidak bergejolak, kami optimistis target tercapai," tutur Arvin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×