kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.405.000   -9.000   -0,64%
  • USD/IDR 15.370
  • IDX 7.722   40,80   0,53%
  • KOMPAS100 1.176   5,28   0,45%
  • LQ45 950   6,41   0,68%
  • ISSI 225   0,01   0,00%
  • IDX30 481   2,75   0,57%
  • IDXHIDIV20 584   2,72   0,47%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 138   -1,18   -0,84%
  • IDXQ30 161   0,48   0,30%

Peremajaan Aset dan Belanja Bus Listrik, Damri Usulkan PMN 2025 Sebesar Rp 1 Triliun


Selasa, 09 Juli 2024 / 18:52 WIB
Peremajaan Aset dan Belanja Bus Listrik, Damri Usulkan PMN 2025 Sebesar Rp 1 Triliun
ILUSTRASI. Ilustrasi. Perum Damri usulkan dana PMN tahun anggaran 2025 sebesar Rp 1 triliun untuk peremajaan bis.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Perum Damri mengusulkan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun anggaran 2025 sebesar Rp 1 triliun untuk peremajaan aset armada bis. 

Direktur Utama Damri Setia N Milatia Moemin mengatakan, kebutuhan anggaran Rp 1 triliun pada tahun 2025 diperlukan untuk peremajaan aset angkutan perintis dan perkotaan. 

"Peremajaan 384 bis diesel angkutan perintis sebesar Rp 490 miliar dan penyediaan 100 bis listrik beserta infrastruktur listrik sebesar Rp 510 miliar untuk angkutan perkotaan di Transjakarta," kata Setia dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI, Selasa (9/7). 

Baca Juga: Tambah Armada, PELNI Minta PMN 2025 Sebesar Rp 2,5 Triliun

Setia menjelaskan, armada bis untuk angkutan perintis umumnya diproduksi ada tahun 2014-2015. Usia rata-rata armada perintis saat ini mencapai tujuh tahun bahkan ada yang mendekati 10 tahun. Tantangan medan atau jalur angkutan yang berat mendorong diperlukannya peremajaan aset. 

Sementara itu, armada perkotaan kini rata-rata telah mendekati usia 10 tahun yang menjadi batas usia kendaraan wilayah perkotaan. 

Setia menambahkan, Perum Damri sampai saat ini belum pernah menerima PMN tunai. 

"Penyertaan modal yang disetor pemerintah adalah sebesar Rp 19,7 miliar dari transaksi yang melebihi Rp 1 triliun. Ekuitas perusahaan tentu saja belum mampu untuk berinvesatsi dalam penggantian alat produksi bis untuk dua segmen ini," pungkas Setia. 

Baca Juga: Tingkatkan Produksi, INKA Usulkan PMN 2025 Rp 976 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×