Reporter: Asnil Bambani Amri, Ayu Utami Larasati | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia Desember 2011 mencapai 7,65 juta orang, atau naik 9,24% ketimbang jumlah wisatawan tahun 2010 sebanyak 7 juta orang.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, pintu masuk wisman tertinggi datang dari bandara Ngurah Rai, Bali sebanyak 2,78 juta orang, disusul bandara Soekarno Hatta Jakarta sebanyak 1,9 juta orang. Setelah itu Batam, yang dikunjungi 1,16 juta orang. Sisanya datang dari bandara dan pelabuhan internasional lainnya.
Hasil penelitian terhadap wisman yang meninggalkan Indonesia (passenger exit survey) yang dilakukan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menujukan, rata-rata lama tinggal wisman selama 2011 turun 2,49%, atau turun dari 8,04 hari di 2010 menjadi 7,84 hari di tahun 2011.
Namun begitu, BPS mencatat pengeluaran wisman tahun 2011 tidak mengalami penurunan. Yang terjadi justru sebaliknya, pengeluaran wisman naik 2,99% dari US$ 1.085 di tahun 2010 menjadi US$ 1.118 di 2011. Begitu juga dengan pengeluaran wisman per hari yang naik 5,69% dari US$ 135 di tahun 2010 menjadi US$ 142,6 tahun 2011.
Devisa negara naik, perhotelan bergembira
Kenaikan jumlah kunjungan wisman 2011 juga mempengaruhi penerimaan devisa negara. BPS mencatat, sumbangan devisa dari wisman itu mencapai US$ 8,6 miliar, naik 13,16% dari sumbangan devisa wisman tahun lalu, sebesar US$ 7,6 miliar.
Kenaikan jumlah kedatangan wisman tersebut mendapat sambutan baik dari pengelola hotel, salah satunya dari jaringan hotel PT Intiwhiz Internasional. "Kenaikan jumlah wisman tentu akan mempengaruhi tingkat okupansi hotel ," kata Ndang Mulyadi, Direktur Operasional PT. Intiwhiz Internasional di Jakarta (1/2).
Ndang bilang, kenaikan jumlah wisman tersebut akan mendongkrak tingkat hunian perhotelan di Indonesia, termasuk hotel milik jaringan Intiwhiz. "Okupansi hotel kami naik di 2011," tambah Ndang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News