kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Peritel ban tidak terganggu lesunya daya beli


Kamis, 10 Agustus 2017 / 20:55 WIB
Peritel ban tidak terganggu lesunya daya beli


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Berbeda dengan kondisi general ritel yang mengalami penurunan akibat daya beli yang menurun, rupanya spesifik ritel tidak terganggu. Salah satunya yang dialami oleh PT Surganya Motor Indonesia yang merupakan pemilik gerai Planet Ban. Alih-alih pasang target konservatif, perusahaan justru pasang target optimis.

Andy Haryoko, CEO PT Surganya Motor Indonesia mengatakan perlambatan daya beli memang menghantui para pelaku ritel. Namun hal tersebut tidak membuatnya gundah, pasalnya Planet Ban terus berkembang dengan stabilitas pengunjung yang baik. Oleh karenanya perusahaan memasang target pertumbuhan 20-30% pada tahun ini.

"General ritel kan katanya lagi kurang bagus, tetapi kami tetap bagus. Kami akan tumbuh lebih baik dibandingkan general retail karena pengunjung yang berbelanja ke toko betul secara persentase meningkat," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (10/8).

Salah satu strategi perusahaan saat ini adalah membangun gerai-gerai baru dengan mempertimbangkan lokasi. Saat ini, perusahaan masih berfokus pada pembangunan gerai di Jawa dan Bali, kendati perusahaan juga memiliki gerai di Kalimantan Timur dan Lampung. Hal ini menyesuaikan dengan kebutuhan pelanggan yang lebih besar dibandingkan daerah lainnya.

"Pastinya ya kami melihat faktor permintaan, populasi dari jumlah motor dan daya beli. Iya makanya gerai kami masih banyak di Jawa dan Bali," lanjutnya.

Apalagi saat ini gerai ritel ban baru berkontribusi sebesar 10% dari total penjualan ban nasional. Selain masih besarnya potensi pasar, belum banyak pemain yang spesifik bermain di ritel ban. Praktis perusahaan hanya akan bersaing dengan bengkel motor, dengan layanan lebih prima saat ini perusahaan berhasil membangun pasarnya sendiri.

"Kami memindahkan pembeli ban di bengkel menjadi ke toko ban sendiri, jadi kami tetap meningkat walaupun keadaan daya beli belum membaik," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×