kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Peritel berharap ada pertumbuhan penjualan saat perayaan imlek


Jumat, 01 Februari 2019 / 16:16 WIB
Peritel berharap ada pertumbuhan penjualan saat perayaan imlek


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun baru Cina atau imlek masih diharapkan sebagai salah satu penjualan terbesar perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor ritel. Pasalnya, Imlek merupakan salah satu momen dimana penjualan mereka bisa bertumbuh cukup baik disamping lebaran dan natal.

Scesilia Febiana, Head of Marketing Communications PT Metropolitan Retailmart menyampaikan bahwa pada momentum tahun baru Cina atau imlek akan meningkat signifikan. Hal ini karena perusahaaan juga akan mengikuti midnight sale yang akan akan berlangsung.

“Ada beberapa gerai yang ikutan, Metro Puri Indah Mall hari Sabtu 2 Februari 2019 dan Metro Park Solo hari Senin tanggal 4 Februari 2019,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (1/2).

Ia menyampaikan selain momentum lebaran, natal dan tahun baru, penjualan perusahaan juga mengalami peningkatan saat imlek. Yang jelas, tahun ini dirinya berharap bisa mencapai peningkatan penjualan, sayang dirinya belum merinci target pertumbuhan. “Target belum bisa saya infokan, nyang pasti harapannya secara traffic dan sales pastikami ekspektasi bisa meningkat,” lanjutnya.

Sementara, Handaka Santosa, Managing Director Sogo Department Store menyampaikan bahwa perusahaan sudah bersiap menyambut imlek. Selain dari sisi desain, manajemen juga menerapkan banyak strategi promosi untuk bisa menjaring pelanggan.

Ia juga menjelaskan bahwa dari 18 gerai Sogo Department Store sebagian akan mengikuti midnight sale, namun hal tersebut juga mengikuti kebijakan pengelola tersebut. Sampai dengan akhir bulan lalu, perusahaan menyampaikan sudah tumbuh lebih dari 17%.

“Kalau saya perkirakan sampai nanti imlek tumbuh sekitar 20%an tetapi biasanya memang setelah jualan tinggi pasti ada koreksi. Kami tidak bicara akan tumbuh sekian-sekian, saya sih targetnya tahun ini tumbuh 15%,” ujarnya.

Sedangkan PT Central Retail Indonesia pemilik gerai Central Departement Store sudah memulai strategi promosi mulai 21 Januari 2019 hingga 10 Februari 2019. Kendati tidak merinci target penjualan selama festive tersebut, manajemen berharap strategi tersebut bisa meningkatkan penjualan.

Dimas Wisnu Wardana, Public Relations Department Manager PT Central Retail Indonesia menyampaikan perusahaan memberikan potongan harga 50% store wide untuk brand tertentu. Selain itu, perusahaan juga menggandeng BCA dan MasterCard Credit Card dengan pembelajaan minimum.

“Central Department Store merayakan Chinesse New Year dengan menggelar program belanja potongan harga hingga 50% di seluruh department, hadiah langsung melalui wheel of fortune serta dua kali Central The1Card selama program berlangsung,” ujarnya.

Roy N Mandey, Ketua Umum Asoasiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyampaikan bahwa momentum Imlek menjadi katalis penjualan yang cukup baik. Hanya saja, efek dari festive imlek tidak akan memiliki efek sebesar lebaran dan natal.

“Sebenarnya Tahun Baru Cina itu pertumbuhan rata-rata 5% hingga 10% secara month to month, itu berarti banyak orang beli pakaian dan lainnya. Lebaran masih yang terbesar dengan pertumbuhan 20% tetapi imlek mungkin 5% hingga 10% saja pertumbuhannnya,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×