Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Azis Husaini
Budiardjo Iduansjah, Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Belanja Indonesia (Hippindo) konsep gerai ritel di Hippindo City para peritel bukan lagi sebagai penyewa tetapi sebagai pembeli sehingga jaminan kepastian tenancy-nya cukup baik.
“Hippindo City hampir penuh, rukonya tinggal sedikit lagi mungkin sisa 10 unit saja. Kami ambil 34 unit tetapi semua terintegarsi dengan eskalator dan fasilitas lainnya dengan total 8.000 meter persegi,” ujarnya.
Baca Juga: Simak pandangan analis soal prospek saham KEJU dan PSGO yang akan IPO pekan depan
Asal tahu saja, setiap unit di Hippindo City terdiri dari empat lantai, sehingga secara total akan terdapat lebih dari seratus gerai ritel di sana. Untuk mengelolanya, Hippindo akan segera menunjuk pihak ketiga untuk mengelola shopping town tersebut.
“Ini konsep pertama kami, sudah dua tahun negosiasinya. Ke depan kalau ini sukses akan banyak lagi Hippindo City entah di Cibitung, Bintaro dan lainnya,” lanjutnya.
Secara jangka panjang dirinya bahkan melihat potensi untuk menggarap sendiri pusat belanja atau mall yang sesuai dengan keinginan dari peritel. Asal tahu saja, saat ini Hippindo membawahi lebih dari 250 anggota peritel baik skala kecil, menengah maupun besar.
“Proyek gedenya, kalau ini beres kami bisa bikin mall yang bersama-sama tapi ini belum. Karena kami peritel yang tahu mall seperti apa yang laku. Kalau mall laku kan kami senang, saya baru pulang dari Cina, di luar negeri itu mall ramai karena konsepnya mengikuti peritel,” lanjutnya.
Sugiyanto Wibawa, Site Development and Project Management Director Kawan Lama Retail menyampaikan selain membuka gerai-gerai ritel miliknya, perusahaan juga memiliki berencana untuk pembangunan mall. Saat ini perusahaan menggandeng Sinar Mas Land tengan membangun proyek mixed use di Kota Wisata dengan area seluas 8,5 hektare dan luas bangunan 90.000 meter persegi dengan investasi Rp 1,2 triliun.
Baca Juga: Mulia Boga Raya dan Palma Serasih akan IPO pekan depan, bagaimana potensinya?
Diluar itu manajemen juga sudah melakukan akuisisi lahan di Bandung, Jawa Barat yang ke depannya juga akan dikembangkan sebagai pusat belanja miliknya yakni Living Plaza dan Living World. Tak hanya untuk keperluan sendiri, pusat belanja tersebut nantinya juga akan disewakan kepada tenan ritel lainnya.
“Itu di Bandung untuk Living Plaza, kami Kawan Lama beli itu di Buah Batu di kawasan Agung Podomoro Park. Kami baru penyelesaian administrasi tahun 2021 akhir, mungkin mulai (pembangunan) ya tahun 2022 karena pembukaan lahannya cukup banyak,” ujarnya.
Asal tahu saja, saat ini Kawan Lama Retail memiliki total dua Living World di Alam Sutera dan Pekanbaru. Sedangkan perusahaan juga memiliki Living Plaza di 16 lokasi, yang terbaru dibuka di Jababeka. Yang jelas, dengan format ritel yang butuh lahan yang luas seperti Ace Hardware dan Informa perusahaan lebih luwes melakukan ekspansi sendiri, disamping juga menyewakan untuk tenan.