Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli
Mengutip laporan keuangan perusahaan, setiap segmen operasi KLBF berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja penjualan, baik itu di pasar ekspor maupun lokal.
Vidjong bilang, raihan tersebut ikut didorong oleh keberhasilan produk baru di masing-masing divisi, mulai dari obat Covid-19 maupun obat non-Covid-19. "Serta suplemen kesehatan dan alat kesehatan," sambungnya.
Kalbe Farma menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 1 triliun di tahun ini. Ia menyebut, penyerapan capex 2021 hingga saat ini sudah sesuai dengan rencana yang telah ditentukan perusahaan.
"Sesuai rencana dan total Rp 1 triliun untuk penambahan kapasitas pabrik, distribusi dan digital investment," paparnya.
Sekadar informasi, KLBF berhasil membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 2,28 triliun di kurtal III-2021. Angka ini melesat dari sebelumnya Rp 2,02 triliun di periode sama tahun 2020.
Selanjutnya: Wujudkan kemandirian bahan baku obat, Kalbe Farma (KLBF): Kolaborasi sangat penting
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News