kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Perkuat bisnis digital, Kalbe Farma (KLBF) optimistis raih pertumbuhan dobel digit


Sabtu, 13 November 2021 / 06:40 WIB
Perkuat bisnis digital, Kalbe Farma (KLBF) optimistis raih pertumbuhan dobel digit
ILUSTRASI. Produk obat PT Kalbe Farma Tbk (KLBF). Perkuat bisnis digital, Kalbe Farma (KLBF) optimistis raih pertumbuhan dobel digit


Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) memandang prospek bisnis di sisa tahun ini tetap positif. Perusahaan yang bergerak di bidang industri farmasi ini optimistis pertumbuhan penjualan dan laba bersih di tahun 2021 bisa mencapai dua digit ketimbang pencapaian di tahun lalu.

Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Vidjongtius menuturkan, ada sejumlah katalis positif yang ikut mendorong kinerja perusahaan di sepanjang tahun ini. Salah satunya adalah hasil positif dari strategi digital kesehatan yang dikembangkan oleh Kalbe.

"Pertama adalah pemulihan ekonomi karena Covid-19 sudah menurun dan kedua adalah hasil positif dari strategi digital kesehatan platform B2B dan B2C," ujar Vidjong ke KONTAN, Jumat (12/11).

Berdasarkan catatan KONTAN, Kalbe Farma memang tengah fokus memperkuat bisnis digital mereka, sejalan dengan perilaku konsumen dan pasar yang semakin dipengaruhi oleh teknologi internet, termasuk di sektor kesehatan.

Baca Juga: Strategi Kalbe Farma (KLBF) bidik target pertumbuhan dua digit tahun ini

Di tahun ini, KLBF menyiapkan dana Rp 100 miliar-Rp 150 miliar untuk memperkuat lini bisnis digital kesehatan tersebut. Yang mana, dana itu digunakan untuk mengembangkan platform B2C KlikDokter dan platform B2B EMOS.

Menurut Vidjong, kontribusi bisnis digital memang masih tergolong kecil terhadap total penjualan Kalbe Farma. Namun, dari sisi pertumbuhan bisa mencapai 50%-100%, sehingga prospeknya cukup menjanjikan.

"Kami lihat hasil dari digital kesehatan sangat menjanjikan bertambah besar di tahun depan dan inovasi produk obat berbasis biologi," ujarnya.

Adapun pencapaian positif KLBF sudah terpancar dari kinerja keuangan di periode sembilan bulan pertama tahun 2021. KLBF tercatat membukukan penjualan neto sebesar Rp 19,09 triliun, atau tumbuh 11,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 17,09 triliun.

Baca Juga: Kasus Covid-19 melandai, tes PCR di Kalgen Innolab juga turun

Mengutip laporan keuangan perusahaan, setiap segmen operasi KLBF berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja penjualan, baik itu di pasar ekspor maupun lokal.

Vidjong bilang, raihan tersebut ikut didorong oleh keberhasilan produk baru di masing-masing divisi, mulai dari obat Covid-19 maupun obat non-Covid-19. "Serta suplemen kesehatan dan alat kesehatan," sambungnya.

Kalbe Farma menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 1 triliun di tahun ini. Ia menyebut, penyerapan capex 2021 hingga saat ini sudah sesuai dengan rencana yang telah ditentukan perusahaan.

"Sesuai rencana dan total Rp 1 triliun untuk penambahan kapasitas pabrik, distribusi dan digital investment," paparnya.

Sekadar informasi, KLBF berhasil membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 2,28 triliun di kurtal III-2021. Angka ini melesat dari sebelumnya Rp 2,02 triliun di periode sama tahun 2020.

Selanjutnya: Wujudkan kemandirian bahan baku obat, Kalbe Farma (KLBF): Kolaborasi sangat penting

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×