kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perkuat bisnis kargo, INACA gandeng TIACA


Rabu, 17 Mei 2017 / 20:18 WIB
Perkuat bisnis kargo, INACA gandeng TIACA


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Indonesia National Air Carriers Association (INACA) menggandeng The International Air Cargo Association (TIACA) untuk mendukung pertumbuhan industri kargo udara di Indonesia.

Kerja sama tersebut dilakukan melalui acara Air Cargo Summit Indonesia yang digelar 17-18 Mei 2017 di Jakarta. Dalam perhelatan tersebut, hadir stake holder dan pemain bisnis kargo untuk membahas peluang dan tantangan bisnis kargo di Indonesia.

Sekjen TIACA Vladimir Zubkov mengatakan, Indonesia memiliki potensi pertumbuhan kargo yang sangat besar. Oleh karena itu, pihaknya akan membantu pelaku industri di Indonesia untuk bisa memanfaatkan potensi tersebut. "Kami akan membawa ahli untuk mendukung pertumbuhan tersebut," katanya di Jakarta, Rabu (17/5).

Sementara, Ketua INACA Boyke P. Soebroto berharap, kerja sama tersebut bisa membantu pemain bisnis kargo di Indonesia untuk mencari pengalaman dan networking mengembangkan bisnis kargo terutama untuk outbound.

"TIACA adalah asosiasi yang membawahi supply chain, bukan hanya airlines, mulai stake holder, ground handling dan sebagainya. Dengan kerja sama ini, lewat pengalaman mereka bisa mengubah pola kerja perusahaan airlines indonesia," kata Boyke.

Boyke menjelaskan, potensi kargo udara sangat besar di era e-commerce saat ini. Tantangan industri kargo terbesar saat ini menurutnya adalah ada pada kargo outbound atau pengiriman barang dari Indonesia ke luar negeri. "Saat ini kargo inbound lebih besar dari outbound," paparnya.

Selain itu, lanjutnya, tantangan kargo di Indonedia adalah bagaimana membuat posisi tawar Indonesia untuk mengajak perusahaan e-commerce global membuka hub di Indonesia. Menurutnya, rencana Alibaba membuka hub di Malaysia menunjukkan ada yang kurang dari Indonesia dari sisi aturan dan lain-lain. Padahal dari sisi market, posisi Indonesia jauh lebih kuat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×