kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perkuat Bisnis Mobil Bekas, Astra International Berencana Akuisisi OLX Indonesia


Minggu, 23 Juli 2023 / 18:12 WIB
Perkuat Bisnis Mobil Bekas, Astra International Berencana Akuisisi OLX Indonesia
ILUSTRASI. PT Astra International Tbk (ASII) berencana akuisisi 99,98% saham PT Tokobagus atau OLX Indonesia.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra International Tbk (ASII) kembali aktif berekspansi bisnis. Kali ini, Grup Astra siap melebarkan sayap bisnisnya di segmen jual-beli mobil bekas.

Grup Astra melalui anak usahanya yaitu PT Astra Digital Mobil berencana mengakuisisi 99,98% saham PT Tokobagus atau OLX Indonesia yang memiliki unit bisnis penjualan mobil bekas secara online. Sayangnya, Manajemen ASII enggan bicara banyak terkait progres akuisisi OLX Indonesia dan dampaknya bagi kelangsungan bisnis Grup Astra pada masa depan.

"Kami belum bisa mengomentari hal-hal tersebut," ujar Head of Corporate Investor Relations Astra International Tira Ardianti, Sabtu (23/7).

Ini bukan pertama kalinya Grup Astra masuk ke bisnis mobil bekas. Asal tahu saja, Astra Digital Mobil merupakan asosiasi bisnis dari PT Serasi Autoraya yang bergerak di bidang layanan transportasi dan logistik. Saat ini, ASII memiliki 100% saham dari Seraya Autoraya.

Astra Digital Mobil memiliki platform jual-beli mobil bekas bernama Mobbi yang diluncurkan pada 2022. Platform ini dilengkapi oleh berbagai layanan seperti inspeksi mobil, perkiraan harga mobil bekas, pengajuan pembelian secara kredit dari lembaga keuangan, dan asuransi yang terintegrasi dalam ekosistem Grup Astra. Hingga akhir 2022, aplikasi Mobbi telah memiliki sekitar 8,12 juta pengguna.

Baca Juga: Industri Otomotif Bakal Ketiban Gelaran GIIAS 2023, Astra (ASII) Ikut Terimbas

Sebelum mengoperasikan Mobbi, Grup Astra melalui Serasi Autoraya juga sudah berpengalaman di bisnis kendaraan bekas. Perusahaan tersebut memiliki situs jual-beli mobil bekas yakni mobil88 yang telah memiliki 21 cabang di Indonesia dan mampu menjual lebih dari 13.000 unit mobil tiap tahun.

Seraya Autoraya juga memiliki balai lelang kendaraan bekas yakni IBID. Selain melelang mobil dan motor bekas, IBID juga memfasilitasi lelang alat berat dan produk-produk lifestyle.

Sementara itu, OLX Indonesia yang hendak diakuisisi Grup Astra memiliki bisnis utama yakni menjalankan situs iklan baris online (classified ads). Perusahaan ini mengoperasikan bisnis jual-beli mobil bekas secara online lewat platform OLX Autos.

Dikutip dari situs resminya, OLX Autos mengklaim sebagai pemimpin pasar mobil bekas di Indonesia. Sejumlah merek mobil tersedia dalam platform tersebut, seperti Toyota, Honda, Suzuki, Nissan, Mazda, BMW, dan lain-lain. OLX Autos telah memiliki 21 store di Indonesia yang meliputi Jabodetabek, Karawang, Bandung, Solo, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Sidoarjo, dan Bali.

 

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta menilai, rencana akuisisi OLX Indonesia oleh Astra Digital Mobil merupakan bagian dari langkah Grup Astra untuk meningkatkan cakupan bisnisnya di segmen e-commerce jual-beli mobil bekas. Apalagi, platform OLX dianggap memiliki popularitas yang tinggi di kalangan konsumen dan peminat mobil bekas.

Dengan segudang pengalaman di bisnis mobil bekas, Grup Astra diyakini akan mampu mengembangkan bisnis OLX Indonesia lebih baik ketika proses akuisisi tuntas.

Walau begitu, Nafan memperkirakan langkah akuisisi OLX Indonesia tidak akan berdampak signifikan terhadap kinerja Grup Astra secara keseluruhan. "Pendapatan terbesar Astra International masih berasal dari otomotif dan alat berat," imbuh dia, Minggu (23/7).

Baca Juga: Luncurkan Setir Kanan, Grup Astra Perkuat Bisnis Mobil Bekas

Per kuartal I-2023, ASII membukukan total pendapatan sebesar Rp 82,98 triliun. Dari jumlah tersebut, segmen bisnis otomotif menyumbang pendapatan sebesar Rp 34,19 triliun sedangkan bisnis alat berat berkontribusi sebanyak Rp 34,89 triliun.

Nafan bilang, secara teknikal saham ASII mengalami fail uptrend dan berada dalam fase koreksi wajar untuk menguji level support Rp 6.225 per saham. Investor pun disarankan untuk hold saham emiten tersebut.        

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×