kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.305.000   6.000   0,26%
  • USD/IDR 16.611   26,00   0,16%
  • IDX 8.227   -30,66   -0,37%
  • KOMPAS100 1.122   -5,50   -0,49%
  • LQ45 788   -5,60   -0,71%
  • ISSI 295   -0,19   -0,06%
  • IDX30 412   -3,20   -0,77%
  • IDXHIDIV20 463   -4,41   -0,94%
  • IDX80 124   -0,46   -0,37%
  • IDXV30 132   -1,19   -0,89%
  • IDXQ30 129   -0,73   -0,56%

Perluas Layanan Terapi Stem Cell, Kimia Farma (KAEF) dan RSCM Gandeng RSHS Bandung


Senin, 13 Oktober 2025 / 14:30 WIB
Perluas Layanan Terapi Stem Cell, Kimia Farma (KAEF) dan RSCM Gandeng RSHS Bandung
ILUSTRASI. Penandatanganan Kerja Sama Pelayanan Terapi Stem Cell Kimia Farma, RSCM dan RSHS, pada Senin (13/10/2025).


Reporter: Vina Elvira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kimia Farma Tbk (KAEF) terus berupaya memperluas jangkaian layanan terapi berbasis sel punca (stem cell) ke berbagai rumah sakit vertikal di Indonesia. 

Bersama RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Kimia Farma mengembangkan layanan terapi stem cell untuk pengobatan di bidang orthopaedi dan traumatology. Saat ini layanan terapi stem cell tersedia di RSCM Kencana melalui klinik khusus Stem Cell and Metabolites.

Demi memperluas jangkauan dan pemerataan akses pelayanan terapi stem cell ke daerah lainnya di Indonesia, Kimia Farma dan RSCM kini menggandeng RSUP Dr. Hasan Sadikin RSHS Bandung. 

Direktur Utama Kimia Farma Djagad Prakasa Dwialam mengungkapkan, dengan adanya kolaborasi ini diharapkan dapat memperluas manfaat terapi stem cell bagi masyarakat Indonesia, khususnya di Jawa Barat. 

Baca Juga: Strategi Kimia Farma (KAEF) Perbaikan Kinerja pada Semester II 2025

“Langkah ini menjadi bagian dari komitmen Kimia Farma untuk terus melakukan inovasi kesehatan dalam rangka mendukung ketahanan kesehatan nasional”, ujar Djagad, dalam acara Penandatanganan Kerja Sama Pelayanan Terapi Stem Cell Kimia Farma, RSCM dan RSHS, pada Senin (13/10/2025). 

Sebelumnya, Kimia Farma dan RSCM juga sudah menggandeng dua rumah sakit lain, yakni RSUP Dr. Kariadi Semarang dan RSUD Siti Fatimah Palembang.

Dia menjelaskan, seluruh rumah sakit yang telah bekerja sama memiliki pelayanan unggul dan menjadi salah satu rujukan di wilayahnya masing-masing, sehingga diharapkan dapat memperluas manfaat terapi stem cell ke berbagai daerah. 

“Kami berbangga bahwa pengembangan stem cell yang awalnya dimulai oleh Kimia Farma dan RSCM, kini dapat diperluas aksesnya ke daerah untuk menghadirkan pengobatan modern berbasis bioteknologi,” tuturnya. 

Direktur Utama RSCM Supriyanto menambahkan, pihaknya meyakini pengembangan terapi stem cell bukan hanya kemajuan di bidang teknologi medis, tetapi juga menghadirkan harapan baru bagi pasien dengan penyakit degeneratif.

Baca Juga: Kimia Farma (KAEF) Perkuat Pengembangan Terapi Stem Cell untuk Penyakit Degeneratif

"Kolaborasi ini kami pandang sebagai langkah awal bagi lahirnya lebih banyak inovasi dan jejaring layanan kesehatan berbasis riset di tanah air," tambahnya. 

Stem cell hasil kolaborasi antara Kimia Farma, RSCM dan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia juga diklaim telah memenuhi mutu, keamanan dan kualitas produk sesuai dengan standar yang berlaku. Hal ini dibuktikan melalui perolehan sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan pada tahun 2024. 

Selain mengembangkan pelayanan terapi stem cell, Kimia Farma juga membuka peluang penelitian dan menjalankan uji klinis stem cell dengan skema multicenter study. Kerja sama penelitian dan uji klinis ini diperlukan untuk membuktikan efikasi produk stem cell berdasarkan evidence-based yang kuat.

Baca Juga: Rugi Bersih Kimia Farma (KAEF) Berkurang 58,10% YoY pada Semester I-2025

Selanjutnya: Rumor: Apple Bakal Rilis 5 Produk Baru di Oktober 2025

Menarik Dibaca: Cara Mengobati Telapak Kaki Sakit Saat Berjalan​ Pada Pasien Asam Urat Tinggi!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×