Reporter: Noverius Laoli | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Memasuki bulan Ramadan dan menghadapi Idul Fitri tahun ini, permintaan minyak sawit di negara-negara yang berpenduduk mayoritas beragama Islam meningkat. Menurut catatan dari Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) konsumsi minyak nabati cenderung selalu meningkat selama bulan puasa dan Lebaran.
Direktur Eksekutif Gapki, Fadhil Hasan mengatakan, meskipun secara volume tidak besar, tapi umumnya negara-negara berpenduduk mayoritas muslim mencatat kenaikan permintaan. Ia mengambil contoh permintaan dari Bangladesh. Volume penjualan minyak sawit ke negeri tersebut menjelang puasa naik sebesar 116%. Kenaikan dari 57.800 ton pada Maret 2017 menjadi 124.950 ton pada bulan April.
"Pakistan juga membukukan kenaikan permintaan minyak sawit 18% dari 175,260 ton pada Maret menjadi 207,210 ton pada April 2017," ujar Fadhil, Rabu (31/6).
Selain kedua negara tersebut, Gapki juga mencatat India yang berpenduduk 1,27 miliar dan 13,49% merupakan Muslim juga mencatat pertumbuhan permintaan 56%. Kenaikan dari 430.030 ton pada Maret menjadi 672.140 ton pada April 2017.
Sebaliknya, China mencatat penurunan permintaan 38% atau dari 322.140 ton pada Maret 2017 menjadi 201.120 ton pada April 2017. Lesunya permintaan crude palm oil (CPO) dari Negara Tirai Bambu tersebut disebabkan sedang masifnya China mengimpor kedelai untuk memenuhi permintaan industri crushing di dalam negerinya. China juga tengah meningkatkan stok kedelai dengan memanfaatkan harga kedelai yang masih tergolong murah karena stok masih global masih melimpah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News