kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Permintaan lesu, Dami Mas revisi target penjualan


Jumat, 27 Februari 2015 / 13:37 WIB
Permintaan lesu, Dami Mas revisi target penjualan
ILUSTRASI. Yuk Pahami 5 Penyebab Mata Merah dan Cara Mengatasinya


Reporter: Mona Tobing | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Lesunya bisnis perusahaan kelapa sawit berimbas pada sektor usaha penjualan benih sawit. Hal ini terjadi pada PT Dami Mas Sejahtera yang mematok target penjualan benih tahun ini lebih rendah ketimbang pencapaian tahun 2014. 

Tony Liwang, Direktur PT Dami Mas Sejahtera menyebut, sebelumnya pada awal tahun menargetkan penjualan benih sawit mencapai 20 juta butir. Belakangan, perusahaan melakukan revisi penjualan benih sampai akhir tahun ini hanya 14 juta butir.

Target ini lebih rendah dibandingkan pencapaian tahun 2014 sebesar 16 juta butir. Tony beralasan, penurunan target ini karena berkaca pada kondisi di lapangan bahwa hanya sedkikit perusahaan Crude Palm Oil (CPO) atau minyak kelapa sawit yang ekspansi membuka kebun sawit baru. Alhasil, penjualan benih sawit diperkirakan bakal jatuh.

Forum Komunikasi Produsen Benih Sawit Indonesia (FKPBSI) mencatat selama lima tahun terakhir, penjualan benih sawit secara nasional terus mengalami penurunan. Pada tahun 2012 penjualan benih mencapai 171 juta butir melorot 25% dari tahun 2011. Tahun 2013, penjualan sebanyak 128 juta butir.

Terakhir, pada 2014, penjualan turun lagi sebesar 19% menjadi 103 juta butir. Untuk tahun ini diperkirakan penjualan benih sawit sama dengan pencapaian tahun 2014.

Tony menyebut, ada sejumlah faktor yang membuat penjualan benih sawit terperosok. Pertama, turunnya harga CPO global yang membuat permintaan benih sawit nasional juga melambat

Kedua, faktor regulasi, yakni adanya Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2011 tentang Moratorium Izin Hutan sehingga pembukaan lahan baru sawit kian terbatas.

Ketiga, program peremajaan pohon sawit atau replanting belum berjalan dalam skala besar. Keempat, jumlah produsen kecambah sawit nasional terus bertambah dan adanya impor benih sawit yang masuk ke Indonesia. 

Sejauh ini permintaan benih sawit awal tahun cukup rendah. Bahkan, secara nasional FKPBSI menghitung semester pertama tahun ini hanya akan ada penjualan 30 juta butir benih sawit. Padahal, idealnya penjualan pada enam bulan pertama tiap tahun bisa mencapai 40 juta butir.

Perlambatan permintaan juga menimpa pangsa ekspor benih sawit. Jika tahun lalu penjualan benih ekspor Dami Mas Sejahtera sebanyak 200.000 butir, maka Tony bilang jika tahun ini bisa sama seperti tahun lalu sudah sangat baik. 

Meski begitu, tahun ini Dami Mas berencana mengeluarkan varietas benih baru yang toleran terhadap serangan Ganoderma atau pembusukan batang sawit sampai 70% sampai ­80%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×