Reporter: Agung Hidayat | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pan Brothers Tbk (PBRX) terus menggenjot kapasitas produksi yang ada. Meski ekspansi pabrik synthetic wooven tertunda, perseroan tetap meningkatkan produksi garmen dikarenakan permintaan yang bertumbuh.
Anne Patricia Sutanto, Wakil Presiden Direktur PT Pan Brothers Tbk mengatakan ekspansi produksi tetap dilakukan, hanya saja fokusnya meningkatkan turn over sales PBRX. "Jadi kami push efisiensi dan produksi, nantinya akan tingkatkan turn over," ucapnya kepada Kontan.co.id, Rabu (8/8).
Apalagi, kata Anne, permintaan di luar negeri maupun dalam negeri tengah melonjak. "Untuk itu kami bisa katakan penjualan (PBRX) bakal meningkat 15% tahun ini," katanya.
Untuk utilitas pabrik saat ini, Anne menyebutkan kemampuan produksi pabrik PBRX sudah full 100%. "Yang ada sekarang bagaimana dengan komposisi man power yang ada kami tingkatkan output-nya, dari hasil tersebut tentu sales juga tumbuh," urainya.
Sebelumnya, pada tahun 2017 kemarin manajemen menyebutkan kapasitas produksi pabrik PBRX kisaran 90 juta pieces (potong) per tahunnya. "Sekarang ini sudah sekitar 100 juta pieces (per tahun)," kata Anne.
Sedangkan untuk penundaan rencana pembangunan pabrik synthetic woven memang tak terelakkan. Karena kata Anne, rencana ekspansi masih menunggu kestabilan pasar dunia dimana tensi politik dan perang dagang masih berlangsung.
Rencananya pembangunan pabrik synthetic woven ini bakal mendukung Pan Brothers agar tidak ketergantungan bahan baku impor. Selama ini, porsi impor synthetic woven dapat mencapai antara 70%-80% dari total kebutuhan bahan baku tersebut.
"Sedangkan dari total material yang kami impor hampir 85% dari kebutuhan," terang Anne.
Kalau bergantung pada bahan baku buatan lokal, selain belum 100% lengkap, PBRX melihat kualitasnya belum sesuai dengan kebutuhan produk garmen produksi perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News