Reporter: Agung Hidayat | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen garmen dan tekstil, PT Pan Brothers Tbk (PBRX) masih optimistis dengan raihan bisnisnya sepanjang semester I tahun ini. Perseroan mengatakan bahwa pasar ekspor, yakni pasar utama bisnisnya, masih memperlihatkan peningkatan permintaan.
Anne Patricia Sutanto, Wakil Presiden Direktur PT Pan Brohters Tbk menyatakan untuk hasil rigidnya, manajemen akan mengeluarkan laporan keuangan paruh pertama tahun ini pada Agustus nanti. "Memang ada kenaikan dibandingkan (semester I) tahun lalu, sesuai gambaran kami sekitar 10%," ungkapnya ditemui usai diskusi "Devisa Hasil Ekspor Pulang, Rupiah Tenang?", Jakarta (8/8).
Sekadar gambaran sampai kuartal I 2018 lalu, perusahaan mampu mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 7,1% menjadi US$ 107,4 juta dari US$ 100,2 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun sekitar 91% atau US$ 98,4 juta penjualan pada kuartal pertama tahun ini berasal dari segmen pasar ekspor.
Dengan mayoritas menyasar ekspor, ditengarai dampak pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat memberikan dampak positif bagi PBRX. Sehingga diharapkan pabrikan garmen te tersebut dapat membantu devisa hasil ekspor (DHE) negara dan membantu mengangkat nilai rupiah.
Namun demikian, keuntungan kurs yang diperoleh perusahaan tersebut menurut Anne tidak segampang itu berdampak menyeluruh dan sama disemua sektor industri.
"Saya lihat soal DHE tidak hanya item itu saja tapi ada juga soal undang-undang tenaga kerja yang lebih kompetitif, serta infrastruktur yang memadai,” katanya.
Sejauh ini, menilik laporan kuartal I 2018 kemarin PBRX mayoritas mengekspor ke negara Amerika Serikat (AS) sebesar 32% dari revenue atau senilai US$ 31,4 juta, naik 6,7% year on year (yoy) dibandingkan tahun lalu. Dari segi regional, penjualan di eropa mengalami eskalasi paling besar 78% yoy menjadi US$ 24,8 juta, dimana pada kuartal pertama tahun kemarin hanya US$ 13,9 juta.
Sedangkan untuk laba bersih, perusahaan mengalami penurunan 84,4% menjadi US$ 340.235 dari kuartal I tahun lalu US$ 2,1 juta. Anne menjelaskan hal tersebut dikarenakan produksi sudah dilakukan untuk pengiriman yang dilakukan pada bulan April-Juli.
Apakah semester I 2018 kemarin bottomline PBRX dapat tumbuh positif? "Lihat nanti saja saat Laporan Keuangannya keluar ya," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News