Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen cetakan sarung tangan, PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) siap menambah kapasitas produksi cetakan sarung tangan tahun ini.
Bukan tanpa alasan Direktur Utama MARK Ridwan Goh mengatakan tahun ini perseroan telah memprediksi adanya kenaikan permintaan akan cetakan sarung tangan lebih tinggi dibanding tahun 2023.
“Di akhir tahun 2023 kapasitas produksi sudah mulai naik mendekati angka 60% dari sebelumnya di awal tahun hanya sebesar 35%. Tahun 2024 kami mengestimasikan permintaan akan lebih tinggi dari tahun 2023 dan kapasitas produksi bisa di angka 70% dari total kapasitas pabrik,” ungkapnya saat dihubungi Kontan, Jumat (18/03).
Baca Juga: Laba Mark Dynamics (MARK) Turun 35,8% di 2023, Ini Penyebabnya
Dorongan lain adalah permintaan replacement produk yang sudah korosi atau rusak dan ekspansi dari pabrik–pabrik sarung tangan khususnya di Malaysia, Thailand, Vietnam dan China.
Sebagai tambahan informasi, produk cetakan sarung tangan MARK hanya dijual ke perusahaan sarung tangan global dan tidak bisa didiversifikasikan ke perusahaan sektor lain.
Potensi tambahan permintaan cetakan sarung tangan MARK diperkirakan datang dari beberapa negara dengan populasi penduduk tinggi, seperti China dan India. Permintaan juga datang dari Indonesia sekalipun penjualan terbesar MARK tetap ditujukan ke pasar ekspor.
Kemudian, terkait bahan baku Ridwan mengakui bahwa 96% bahan baku masih impor dan sisanya baru menggunakan bahan baku lokal. Dan saat ditanya apakah impor bahan baku terpengaruh atas Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 36/2023 tentang Pengaturan Impor, Ridwan mengatakan perseroan telah memiliki strategi untuk menghadapi kendala tersebut.
“Saat ini tidak ada pengaruh terhadap proses produksi MARK. Karena perseroan selalu mempersiapkan persediaan bahan baku yang cukup untuk produksi enam bulan ke depan,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News