Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
Model E-Path bisa melaju hingga kecepatannya maksimal 32km/jam dan V3 Sage dapat melaju hingga 25km/jam. William menjelaskan batasan kecepatan ini sudah sesuai dengan aturan di Eropa dan Amerika Serikat.
Baca Juga: Industri sepeda mengayuh laju bisnisnya jelang liburan tiba
Meski saat ini William mengakui permintaan terhadap E-Bike secara perlahan terus meningkat. Bahkan di akhir tahun ini, Polygon mendapat banyak pesanan. Kendati demikian, Polygon akan produksi sesuai permintaan dulu saja. William juga belum bisa memberikan data rijit mengenai berapa produksi dan target penjualan sepeda listrik ini.
Di tahun depan, William mengungkapkan Polygon masih lebih banyak menjual E-bike untuk ekspor ke Eropa, Amerika Serikat, dan Selandia Baru. Sedangkan penjualan di Indonesia masih harus diperdalam lagi.
William bilang pasar E-bike di Indonesia masih baru sehingga diperlukan edukasi mengenai sepeda listrik. Menurutnya, masyarakat Indonesia lebih kenalnya sepeda listrik yang bisa digas seperti sepeda motor (throttle) bukan jenis pedelec.
Baca Juga: Pasar sepeda berpeluang melaju kembali di tahun ini
Oleh karenanya, di tahun depan William mengakui akan lebih memperluas edukasi kepada masyarakat mengenai E-bike. Adapun Polygon juga akan memasok sepeda listrik ke distributor rekanan.
Tambahan informasi,sepeda listrik milik Polygon ini dijual dengan kisaran harga Rp 13 juta hingga Rp 19 juta. Rinciannya, model V3 Sage dibanderol Rp 13 juta dan Path seharga Rp 19 juta. William mengakui, kedua model sama-sama laku karena menyasar segmen yang berbeda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News