Reporter: Herlina KD | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Setelah sempat melemah, harga karet alam kembali merangkak naik. Berdasarkan data Bloomberg, harga karet alam di Bursa Tokyo Commodity untuk pengiriman Juni 2011 ada di level US$ 5,18 per kg. Padahal, harga karet awal pekan lalu masih ada di level US$ 4,84 per kg.
Ketua Dewan Karet Indonesia Azis Pane mengatakan kenaikan harga karet alam internasional ini disebabkan oleh pulihnya permintaan dari sektor otomotif. "Permintaan karet dari industri otomotif di Jepang sudah mulai meningkat, sehingga harga mulai naik," katanya kepada KONTAN Selasa (31/5).
Benar saja, akibat naiknya permintaan karet alam di Jepang, stok karet mentah di Jepang juga turun. Data yang dirilis Asosiasi Pedagang Karet Jepang yang dikutip Bloomberg Selasa (31/5) menyebutkan, cadangan karet mentah Jepang per 20 Mei 2011 melorot 1,7% menjadi sebesar 7.971 ton.
Azis menambahkan, akibat naiknya permintaan ini, harga karet alam internasional masih berpeluang naik sekitar 30% dari harga saat ini. "Harga masih bisa naik menjadi sekitar US$ 5,5 per kg - US$ 5,6 per kg," jelasnya.
Ketua Umum Gapkindo Asril Sutan Amir mengatakan harga karet alam internasional memang sedikit naik karena permintaan masih cukup tinggi. Lagipula, "Anomali iklim masih akan memberikan dampak terhadap produksi karet alam, khususnya di Indonesia," katanya kepada KONTAN.
Tapi, Asril bilang tahun ini produksi karet alam nasional diperkirakan masih akan sesuai dengan target. Tahun ini Gapkindo memperkirakan produksi karet alam Indonesia sebesar 2,97 juta ton, naik ketimbang produksi tahun 2010 yang sebesar 2,73 juta ton.
Hanya saja, ia memperkirakan ekspor karet alam Indonesia tahun ini akan stagnan atau sama seperti tahun lalu. Alasannya, konsumsi karet dalam negeri mengalami peningkatan sebagai dampak ekspansi industri pengguna karet. Tahun ini konsumsi karet alam dalam negeri diperkirakan naik menjadi 460 ton, naik ketimbang tahun lalu yang sebesar 439 ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News