kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   4.000   0,28%
  • USD/IDR 15.405   0,00   0,00%
  • IDX 7.812   13,98   0,18%
  • KOMPAS100 1.184   -0,59   -0,05%
  • LQ45 959   0,88   0,09%
  • ISSI 227   0,13   0,06%
  • IDX30 489   0,88   0,18%
  • IDXHIDIV20 590   1,24   0,21%
  • IDX80 134   -0,05   -0,04%
  • IDXV30 139   -1,25   -0,90%
  • IDXQ30 163   0,24   0,15%

Permintaan Perjalanan Wisata Diproyeksikan Meningkat 30% pada Akhir Tahun Ini


Senin, 02 Oktober 2023 / 20:22 WIB
Permintaan Perjalanan Wisata Diproyeksikan Meningkat 30% pada Akhir Tahun Ini
ILUSTRASI. Asita memproyeksikan kenaikan permintaan perjalanan wisata naik 30% di akhir tahun ini. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/nz


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) memproyeksikan kenaikan permintaan perjalanan wisata naik 30% di akhir tahun ini.

Wakil Ketua umum DPP Asita, Budi Ardiansjah mengatakan, destinasi wisata lokal masih mendominasi untuk perjalanan wisata di akhir tahun. Selain itu destinasi internasional terutama rute-rute Asia dan sebagian Eropa juga menjadi destinasi wisata favorit lainnya di libur akhir tahun.

"Akhir tahun diperkirakan kenaikannya 30%. Di akhir tahun lalu hampir sama, kenaikannya sekitar 25% - 30%," kata Budi kepada Kontan.co.id, Senin (2/10).

Budi menuturkan, di akhir tahun masyarakat mulai terbiasa lagi dengan perjalanan dalam rombongan reguler. Ada juga sebagian yang dalam kelompok kecil atau keluarga. Kebanyakan tujuan wisata mereka masih wilayah domestik dan diikuti dengan Asia dan sebagian Eropa.

Baca Juga: Ada Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Optimistis Target Kunjungan Wisatawan 2023 Tercapai

Lebih lanjut, industri pariwisata dan bisnis penunjangnya di momen akhir tahun ini mendapatkan angin segar lantaran pandemi Covid-19 yang telah usai. Momentum pertumbuhan di industri pariwisata akan dimanfaatkan dengan baik oleh pelaku bisnis.

Berdasarkan studi PricewaterhouseCoopers atau PwC Indonesia mengungkapkan, platform Traveloka berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia. Traveloka turut menstimulasi penciptaan Nilai Tambah Bruto (NTB) di Indonesia sekitar US$10 miliar pada tahun 2019-2022 atau setara 360 ribu tenaga kerja di Indonesia setiap tahunnya.

Dari US$10 miliar itu, sebanyak US$ 4,5 miliar di antaranya berasal dari industri pariwisata, atau setara dengan 2,70 Produk Domestik Bruto (PDB) dari sektor tersebut. Kontribusi ini juga berdampak positif ke sektor lain seperti pertanian dan energi.

Sementara itu, CEO of Transport Traveloka, Iko Putera mengatakan, minat perjalanan domestik masih terus menunjukkan peningkatan minat wisatawan, seperti Surabaya, Bali, Makassar, Kupang, Solo dan Lampung.

Baca Juga: Jelang Nataru, ASDP Kebut Kawasan Terintegrasi dan Kapasitas Dermaga

Tidak hanya domestik, destinasi internasional juga mengalami lonjakan dan menjadi favorit bagi wisatawan nusantara sepanjang semester pertama tahun ini di antaranya; Malaysia, Singapura, Thailand, Jepang dan Australia.

"Sejauh ini pertumbuhan pariwisata masih menunjukkan tren yang positif, baik untuk perjalanan domestik dan internasional," ujar Iko kepada Kontan.co.id.

Iko menambahkan, sebagai salah satu pemain di sektor pariwisata yang turut mengamati perkembangan tersebut, Traveloka tetap optimis dengan pertumbuhan pariwisata namun tetap berhati-hati terhadap pemulihan pasca pandemi yang diprediksi akan terjadi pada tahun 2024.

Seiring dengan upaya pemulihan pariwisata, Traveloka berkolaborasi bersama pemerintah, mitra bisnis dan pemain industri lainnya dalam menghadirkan stimulus melalui berbagai program promosi, pembaruan fitur fleksibilitas, program loyalitas konsumen dan lain-lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×