Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Permintaan industri semen nasional dari Januari sampai dengan Mei tahun ini turun 2,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Widodo Santoso, Ketua Asosiasi Semen Indonesia mengatakan bahwa permintaan semen sejak awal tahun sampai dengan Mei menurun 2,8%. "Untuk permintaan sampai dengan mei sebesar 23,13 juta ton atau turun 2,8 %" ujar Widodo pada Selasa (9/6).
Lambatnya pembangunan infrastruktur masih menjadi penyebabnya. "Hal ini sangat merisaukan para produsen semen. Semoga proyek-proyek infrastruktur yang diprogramkan pemerintah bisa segera jalan pada bulan juni ini," ujar Widodo.
Pada bulan Mei sendiri mencapai 4,83 juta ton permintaan turun 6,9% dibandingkan Mei tahun lalu. Mei sendiri penjualan di semua lokasi di Indonesia mengalami penurunan, kecuali di Bali dan Nusa Tenggara.
Permintaan semen di Jawa pada bulan Mei saja mencapai 2,74 juta ton, turun 8% dari Mei tahun lalu. Menyusul kemudian permintaan semen di Sumatera sebesar 1,01 juta ton, turun 6,6% dari Mei tahun lalu.
Permintaan semen di Sulawesi pada Mei saja sebesar 357 ribu ton atau turun 13% dari Mei tahun lalu. Permintaan paling jeblok terjadi di Kalimantan yang sebesar 317 ribu ton atau turun 21% dari Mei tahun lalu.
Penurunan permintaan semen juga terjadi di kawasan Maluku dan Papua yang sebesar 96 ribu ton, menurun 6,4% dari Mei tahun lalu. Wilayah Bali dan Nusa Tenggara menjadi satu-satunya yang mencatat pertumbuhan dengan permintaan 307 ribu ton atau meningkat 46% dari Mei tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News