kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perpadi ajukan anggaran Rp 7 triliun untuk KUR Pengeringan Gabah


Minggu, 08 April 2018 / 17:35 WIB
Perpadi ajukan anggaran Rp 7 triliun untuk KUR Pengeringan Gabah
ILUSTRASI. Ketua Perpadi Sutarto Alimoeso dan Dirut Bulog Djarot Kusumayakti melihat lahan sawah di Indramayu


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi) mengadu kepada Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution perihal bantuan revitalisasi fasilitas pengeringan gabah.

Hasilnya, akan dibangun sebuah skema Kredit Usaha Rakyat dengan tiga bank plat merah. Rencananya, KUR tersebut akan digunakan untuk memodali pengusaha penggilingan padi untuk membeli alat pengering gabah.

Menurut Ketua Umum Perpadi Sutarto Alimoeso terdapat setidaknya 172.000 perusahaan penggilingan padi dengan kapasitas produksi kecil, yakni 10-12 ton sehari.

Utamanya pada musim hujan, perusahaan penggilingan mikro tersebut mengalami kendala karena tidak dapat mengeringkan gabah dengan benar sehingga kualitas beras yang dihasilkan kurang mumpuni.

"Penggilingan harus di revitalisasi. Barang kali juga harus menambah alat-alat pengupas kulit (husker) harus diperbaiki, ada blower ada ayakan seperti itu juga harus mestinya dilakukan," kata Sutarto kepada Kontan, Jumat (6/4).

Sutarto melanjutkan, penanganan masa paska panen ini merupakan persoalan hilir yang sudah lama mereka suarakan, pada pertemuan rapat koordinasi di Kantor Menko Perekonomian Jumat lalu, ia mengusulkan anggaran hingga Rp 7 triliun untuk merevitalisasi hingga 13.000 perusahaan penggilingan dari 172.000 penggilingan padi kecil yang terdaftar di asosiasinya.

Adapun dalam rapat koordinasi tersebut, Perpadi dipertemukan juga dengan Bank BUMN BRI, BNI dan Mandiri.

Menanggapi hal tersebut, Osbal Saragih Direktur Jaringan dan Layanan BRI mengatakan pihaknya memiliki anggaran KUR kecil hingga Rp 10,6 triliun untuk membantu proyek masyarakat di sektor produktif. Menurutnya, pihaknya akan mempersiapkan kajian anggaran yang sesuai untuk program tersebut.

Di sisi lain, untuk semakin memberdayakan proyek ini, Menko Darmin juga akan menggandeng Bulog dalam skema ini sebagai pembeli hasil giling pengusaha binaan. Menurutnya pihak Bulog sudah setuju untuk membeli produk beras tersebut dan otomatis bakal membantu UKM dan UMKM perpadian.

Lanjut lagi, Bulog juga diuntungkan karena memiliki stok lebih banyak. Konsumen diuntungkan karena gabah lebih bagus karena segera diproses dengan pengeringnya dan langsung bisa disimpan. Bahkan kalau mau langsung digiling, berasnya akan jadi lebih baik.

Rencananya, Menko Darmin akan memanggil lagi bank BRI, BNI dan Mandiri minggu depan untuk membahas teknis anggaran dan penyebaran KUR tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×