kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.166   24,84   0,35%
  • KOMPAS100 1.100   4,99   0,46%
  • LQ45 871   5,06   0,58%
  • ISSI 220   0,50   0,23%
  • IDX30 445   2,52   0,57%
  • IDXHIDIV20 536   1,40   0,26%
  • IDX80 127   0,74   0,59%
  • IDXV30 134   0,37   0,27%
  • IDXQ30 148   0,34   0,23%

Persaingan di bisnis saus tomat semakin ketat, pemain global terus merangsek


Rabu, 31 Juli 2019 / 15:44 WIB
Persaingan di bisnis saus tomat semakin ketat, pemain global terus merangsek


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Industri saus tomat dinilai tahan banting sejalan dengan maraknya bahan baku subtitusi yang melimpah di Indonesia. Tak pelak, perusahaan global seperti Heinz, Unilever, hingga Delmonte berlomba menggarap pasar domestik, juga peluang ekspor.

Jika produk pangan lainnya masih bertumpu pada bahan baku impor, maka produsen saus tomat di dalam negeri telah berhasil mencari substitusi tomat.

Baca Juga: Dua Belibis produksi saus tomat botolan

Di sisi lain, persaingan domestik produk saus tomat tengah berlangsung ketat. Produsen multinasional seperti Heinz, Unilever, dan Delmonte saling sikut memperebutkan pasar sempit saus tomat.

Heinz yang dikenal dengan Heinz ABC Indonesia belum terdengar membangun fasilitas produksi anyar saus tomat. Sedangkan Unilever, telah menjajal bisnis saus setelah memperkenalkan merek Jawara pada tahun lalu.

Delmonte International pun tercatat sebagai pemain bisnis saus tomat di Indonesia sejak hampir satu dekade lalu. Delmonte, sebagaimana informasi yang dihimpun, meneken kontrak produksi dengan PT Lasallefood Indonesia.

Hingga kini, saus tomat Delmonte merupakan pemain unggul di pasar domestik. Keunggulan itu tak terlepas dari pihak di balik layar Lasallefood Indonesia, yakni PT Suba Indah yang notabene merupakan bagian lini produksi PT ABC Centralfoods. Pada 2002, Lasallefood mencaplok PT Suba Indah. Sebelumnya, PT Suba Indah merupakan bagian dari Hero Group.

Ipung Kurnia merupakan pengganti sang pendiri Hero Group, Mohamad Saleh Kurnia. Semasa kepemimpinan Ipung tersebut sayap bisnis Hero semakin berkembang.

Salah satu sektor yang digenjot dari bisnis group tersebut, yaitu produksi panganan kaleng dan bumbu. Hero Goup tercatat merupakan pemilik awal PT Suba Indah yang terkenal dengan beragam produk makanan dan minuman, serta bumbu kemasan.

Baca Juga: Produk botol kaca Mulia Industrindo (MLIA) didorong industri makanan dan minuman

Lantas, PT Suba Indah tercatat pernah membesut produksi 40 varian makanan, minuman, dan bumbu kemasan. Akan tetapi, selama krisis moneter 1997-1998, kondisi perusahaan tersebut memburuk.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×