Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
"Setelah tadi saya memantau dan mencoba, sistemnya memang mempermudah mobilitas pekerjaan karena setiap proses terautomasi dan membuat data lebih transparan serta aman. Teknologi barcode scanner mampu mengelola hingga puluhan ribu SKU (Stock Keeping Unit) serta terhubung dengan ERP-SAP yang sekarang sudah ada," terang Nina.
PPI dalam kiprahnya sebagai BUMN yang bergerak di bidang trading, selalu menyesuaikan strategic direction dengan para pemegang saham, dalam hal ini Kementerian Perdagangan dan Kementerian BUMN. Pada kunjungan tersebut, Nina juga menemui Serikat Pekerja BGR untuk berdiskusi hangat.
Baca Juga: PPI genjot sinergi bisnis perdagangan dari pedesaan hingga mancanegara
PPI dalam lawatan ini merupakan serangkaian dengan proses pelepasan ekspor kopi ke Mesir di Lampung. Penguatan pasar domestik dan internasional ini merupakan salah satu tugas besar PPI di rantai pangan.
Hal ini sesuai arahan Menteri Erick Thohir, dimana salah satu peran PPI adalah dalam program inklusivitas petani, peternak, nelayan dan UMKM sebagai sumber supply dan operational excellent akselerasi ekspor.
"Proses penggabungan BGR ke dalam PPI ini telah memasuki tahap finalisasi RPP di pemegang saham. Dalam serangkaian persiapan yang telah dan masih dilalui dengan baik oleh PPI, dalam berbagai aspek operasional, keuangan, SDM dan organisasi, IT, legal, manajemen risiko, tata kelola dan lain - lain," pungkas Syailendra Sekretaris Perusahaan PPI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News