kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Pertahankan Kinerja, Lion Air Group Fokus Menambah Rute Baru


Jumat, 27 Oktober 2023 / 16:28 WIB
Pertahankan Kinerja, Lion Air Group Fokus Menambah Rute Baru
ILUSTRASI. Pesawat berbadan lebar Airbus A330-900 milik maskapai Lion Air untuk penerbangan internasional.


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Maskapai penerbangan Lion Air Group menuturkan pihaknya menjalankan beberapa strategi guna mempertahankan kinerja.  Presiden Direktur Lion Air Group Daniel Putut Kuncoro Adi mengatakan pihaknya fokus menambah frekuensi penerbangan domestik dan internasional pada 2024.

"Kami akan mengembangkan konektivitas nasional. Misalnya dengan menambah frekuensi penerbangan domestik untuk membantu stakeholder mendapatkan solusi income dan menambah frekuensi rute penerbangan internasional untuk mendatangkan wisnus," paparnya dalam Seminar Hari Penerbangan Nasional yang berlangsung di Gedung CIMB Niaga, Jakarta, Jumat (27/10).

Pihaknya akan membuka masing-masing 4 rute baru pada Lion Air dan Wings Air, lalu membuka rute sekitar 30 rute baru di Super Air Jet dan lebih dari 70 rute baru di Batik Air. 

Di Lion Air sendiri, pihaknya akan fokus menambah rute baru internasional seperti Malaysia, China dan Saudi Arabia. Lalu di Batik Air, pihaknya akan menambahkan, Thailand, China, Malaysia, Singapura, India, dan Australia.

Baca Juga: Pendapatan Blue Bird (BIRD) Naik 28,74% Menjadi Rp 3,22 Triliun Per Kuartal III-2023

Selain itu, pihaknya juga akan melakukan optimalisasi kinerja dan terus me-review pelayanan yang dilakukan. 

Dalam kesempatan tersebut, Daniel juga menyatakan harapannya agar Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan instansi terkait lainnya segera melakukan revisi peraturan terkait tarif batas atas (TBA) tiket pesawat.

"Peraturan terkait batas atas tarif tiket pesawat sudah perlu direvisi. Pasalnya, regulasi yang dikeluarkan pemerintah terkait hal ini terakhir diterbitkan pada 2019," kata dia. 

Regulasi yang dimaksud adalah Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) No.20/2019 tentang tata cara dan formulasi perhitungan tarif batas atas penumpang pelayanan kelas ekonomi angkutan udara niaga berjadwal dalam negeri.

Dia juga berharap ada pemerataan harga avtur di Indonesia, kebijakan untuk membangun kelangsungan industri penerbangan dan optimalisasi pengelolaan infrastruktur. 

Baca Juga: VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR) Catatkan Pertumbuhan Penjualan 7% di Kuartal III-2023

Dia berkata harga avtur dan pelumas memakan porsi 33% sampai 40% dari total harga tiket. Lalu porsi spareparts dan lainnya sebesar 20% hingga 25% lalu sewa pesawat mencapai 20%.

"Hal ini memberatkan sebab sebagian besar biaya mengurus pesawat dilakukan dalam dolar sedangkan penjualan menggunakan rupiah," imbuhnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×