kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertahankan Pendapatan, Begini Strategi Trisula International (TRIS)


Kamis, 05 Oktober 2023 / 22:48 WIB
Pertahankan Pendapatan, Begini Strategi Trisula International (TRIS)


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten di bidang tekstil dan garmen PT Trisula International Tbk (TRIS) mengakui adanya penurunan penjualan ekspor selama semester-1 2023. 

“Sebagai gambaran, hingga 1H23, penjualan ekspor TRIS berupa garmen menurun tipis sebesar 7.3% year on year (YoY),” ungkap Direktur Utama TRIS, Widjaya Djohan saat dihubungi Kontan, Kamis (05/10).

Meski ada penurunan penjualan ekspor, Djohan mengatakan perseroan mengalami peningkatan penjualan lokal yang cukup signifikan yaitu sebesar 24.6% year on year (YoY). 

Jika melihat dari laporan keuangan selama semester-1 2023, TRIS memperoleh penjualan mereka dari empat sektor yaitu penjualan sektor manufaktur senilai Rp 539,14 miliar, distribusi senilai Rp 156,76 miliar, seragam senilai Rp 67,33 miliar dan ritel senilai Rp 84,39 miliar,

Baca Juga: Trisula International (TRIS) Targetkan Pertumbuhan Penjualan 5% hingga Akhir Tahun

Djohan menambahkan, meski ekspor TRIS menurun anak usaha mereka, PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) justru mengalami peningkatan penjualan di sisi ekspor maupun lokal.

“Di sisi lain, penjualan ekspor BELL (tekstil) meningkat 16.4% YoY, diikuti oleh peningkatan penjualan lokal 16.8% YoY,” ungkapnya.

Namun, secara keseluruhan penjualan ritel TRIS dan BELL meningkat 35.6% dan 36.8% YoY di semester-1 tahun ini. 

Dalam mempertahankan pertumbuhan ini, Perseroan ungkap dia akan terus melakukan R&D secara berkala untuk terus mengikuti tren fashion yang ada di publik.

Terkait penurunan dari sisi ekspor, menurut Djohan penyebabnya karena beberapa hal salah satunya adalah dikarenakan masuknya produk-produk barang impor yang sangat murah ke dalam negeri. 

“Selain itu meningkatnya tingkat inflasi yang terjadi pada sejumlah negara tujuan ekspor produk-produk tekstil juga menjadi tantangan bagi Perseroan,” tambahnya. 

 

Jika dibandingkan pada tahun 2022, di mana permintaan ekspor meningkat cukup signifikan  dikarenakan berakhirnya masa pandemi. Di tahun 2023 ini, Djohan mengatakan beberapa belahan negara terjadi yang namanya ketidakpastian ekonomi, sehingga membuat mereka sedikit mengerem belanjanya (di produk tekstil) dan beralih ke produk-produk yang lebih essential.

Meski begitu, Djohan tetap optimis sebab penjualan Perseroan mayoritas didominasi oleh segmen pasar B2B (institusi, rumah sakit, tentara, dll) yang sedang berkembang, seiring dengan aktivitas perekonomian dalam dan luar negeri yang mulai normal sehingga permintaannya juga meningkat dari pelanggan-pelanggan Perseroan. 

“Selain itu sebagai keunggulannya, Trisula Group memiliki distribution arm-nya sendiri sehingga dapat terus mengikuti perkembangan permintaan pasar dengan keuntungan yang maksimal,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×