Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Perusahaan minyak dan gas (migas) pelat merah, PT Pertamina (Persero) baru saja membeli 15% saham di Blok migas Semai II, Papua Barat. Hal tersebut merupakan pernyataan dari Direktur Hulu Pertamina, Bagus Setiardja, Selasa (22/6). "Pertamina sudah menyiapkan dana untuk melaksanakan akuisisi itu dari bagian signature bonus serta komitmen PSC (public service commission)," ujar Bagus.
Bagus melanjutkan, dengan masuknya Pertamina mengakuisisi blok Semai II, Papua Barat, Pertamina bersanding dengan tiga perusahaan asing lainnya. tiga perusahaan lain yang juga memiliki saham di blok tersebut adalah PTT Thailand, Inpex dan Murphy Oil Corp (perusahaan migas asal AS). Bagus mengatakan, tadinya untuk masing-masing ketiga perusahaan tersebut memiliki saham sebesar 33,3%. Dengan masuknya Pertamina, maka ketiga perusahaan asing tersebut memiliki saham sebesar 28,3%.
Proses akuisisi tersebut, kata Bagus telah mendapat persetujuan dengan ketiga perusahaan tersebut. Ia melanjutkan, penandatanganan perjanjian dilakukan pada tanggal 17 Juni 2010. Penandatanganan dilakukan antara Inpex, PTT, PHE, dan Pertamina. "Proses ini sudah memberikan pemberitahuan kepada Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (BP Migas) serta Direktorat Jenderal Minyak dan Gas (Ditjen Migas)," lanjut Bagus.
Seperti diketahui, Pertamina pada tahun ini gencar untuk mengakuisisi beberapa blok migas baik di dalam maupun di dalam negeri. Khusus di dalam negeri, perusahaan minyak plat merah ini mengalami kendala untuk melakukan investasi. Karena blok-blok migas di Indonesia masih banyak yang dikuasai oleh perusahaan asing. Untuk itu, Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan minta keberpihakan pemerintah kepada Pertamina untuk menjadi prioritas ketika ada blok yang sudah mengalami habis izinnya.
Untuk luar negeri, BUMN migas tersebut memiliki enam blok migas di luar negeri, seperti blok offshore Sarawak, Malaysia dengan kepemilikan 30% saham. Pertamina mengelola blok itu bersama PDIC(Petro Vietnam), Petronas Carigalli. Selain itu, Pertamina juga memiliki dua blok migas di Libya dan berpartner dengan General People Committee of Libya, yakni blok 17-3 {offshore Sabratah) dengan kepemilikan saham 55% dan blok 123-3 [offshore Sirte) dengan kepemilikan saham 15%. Pertamina juga memiliki blok migas lainnya di Sudan dan Australia.
Direktur Keuangan Pertamina, Frederick ST Siahaan pernah mengatakan, untuk tahun ini, kebutuhan capital expenditure Pertamina mencapai Rp 39 triliun atau meningkat 54,6% ketimbang tahun lalu yang hanya sebesar Rp 22 triliun. Frederick mengaku, dana tersebut dipergunakan sebagian untuk lapangan migas dan sebagian untuk kegiatan hulu. "Ke depannya ekspansi ini akan semakin kita tingkatkan. Dana untuk akuisisi mencapai Rp 10,2 triliun dari total investasi sebesar 2010 Rp39 triliun," kata Frederick.
Beberapa Daftar PSC-JOA yang akan berakhir masa kontraknya dalam 10 tahun ke depan
1. Bawean, Medco Energi, 2011
2. Pase (North Sumatera), ExxonMobil, 2011
3. West Madura, Kodeco, 2011
4. North Sumatera Block A, Medco Energi, 2011
5. Siak (central Sumatera), chevron, 2013
6. Gebang (North Sumatera), Energi Mega Persada, 2015
7. North West Java Sea, Pertamina, 2017
8. Lematang (South Sumatera), Medco Energi, 2017
9. Mahakam, Total, 2017
10. Tuban, CNPC, 2018
11. Ogan Komering (south Sumatera), talisman, 2018
12. South east Sumatera, CNOOC, 2018
13. North Sumatera B block, Exxon, 2018
14. NSO-NSO Extension (North Sumatera), 2018
15. East Kalimantan, Chevron, 2018
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News