kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina alokasikan capex US$ 10,7 miliar pada tahun 2021, ini rinciannya


Senin, 12 April 2021 / 16:47 WIB
Pertamina alokasikan capex US$ 10,7 miliar pada tahun 2021, ini rinciannya
ILUSTRASI. Papan daftar harga dan jenis bahan bakar yang dijual di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Pertamina di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (25/11). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/25/11/2020


Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) mencapai US$ 10,7 miliar di tahun ini demi mengejar target pertumbuhan lebih dari 20%.

"Banyak sekali yang sudah dijalankan dan akan terus dilanjutkan Pertamina untuk beradaptasi dengan kondisi terkini. Dengan fundamental yang baik, memasuki 2021 Pertamina langsung mengakselerasi kinerja operasional untuk mencapai target pertumbuhan tinggi, lebih dari 20%," ujar Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Agus Suprijanto dalam keterangan resmi, Senin (12/4).

Agus menambahkan, dari total US$ 10,7 miliar, 46% bagian tersebut akan didedikasikan untuk kegiatan hulu migas sebagai upaya memastikan peningkatan produksi serta cadangan migas sehingga dapat berdampak pada penurunan impor minyak mentah nasional. 36% lainnya akan dialokasikan untuk melanjutkan pengembangan kilang & petrokimia, sedangkan 18% akan diserap untuk kegiatan bisnis lainnya, termasuk melanjutkan pengembangan energi baru dan terbarukan. 

Baca Juga: BPH Migas bakal diskusikan nasib proyek pipa Cirebon-Semarang pada pekan ini

“Anggaran tersebut menunjukkan optimisme Pertamina  yang tinggi untuk tetap tumbuh dan bangkit di tengah pandemi Covid-19 dengan melanjutkan proyek atau pengembangan bisnis yang telah jalan sejak tahun sebelumnya dan pada saat bersamaan, menciptakan program inisiatif baru,” sambung Agus.

Menurut Agus, dengan Capex tersebut dipastikan rencana kerja operasional di 2021 pun dapat berjalan dengan baik, diantaranya untuk mencapai target produksi migas dari lapangan Pertamina di dalam maupun luar negeri. Di samping itu, penambahan cadangan Migas pun ditargetkan mencapai 696 MMBOE atau hampir empat kali lipat dari target penambahan cadangan tahun lalu.  

Dalam rangka mencari cadangan migas potensial, tahun lalu Pertamina telah menyelesaikan marine survey seismik 2D lebih dari 31 ribu km yang merupakan survei seismik terpanjang se-Asia Australia dalam 10 tahun terakhir. 

"Kami akan terus melanjutkan kegiatan survei seismik yang agresif untuk mendapatkan potensi tambahan cadangan migas baru sehingga nantinya meningkatkan rasio cadangan migas terhadap produksi (Reserve to Production Ratio)," ungkap Agus.

Baca Juga: Dorong ekspansi dan efisiensi, PGN optimistis kinerja di tahun 2021 membaik

Dalam rangka pemenuhan energi nasional, Pertamina terus menggenjot kegiatan pengolahan, terutama produksi BBM yang lebih berkualitas dan lebih ramah lingkungan.

Kilang langit biru yang telah beroperasi lebih dari satu tahun telah terbukti dapat meningkatkan produksi BBM jenis Pertamax sehingga menurunkan impor mencapai US$ 700 juta per tahun. 

Karenanya Pertamina konsisten meneruskan pembangunan kilang melalui proyek RDMP dan GRR, serta pararel menyelesaikan pembangunan green refinery dan industri petrokimia di beberapa kilang.   

"Di sektor hilir, Pertamina menargetkan volume penjualan BBM naik 12% dari tahun lalu. Disamping fokus pada penugasan BBM 1 Harga di 76 titik daerah 3T, keberadaan  Pertashop di 10.000 lokasi dan outlet LPG di 66.691 desa/kelurahan juga akan dipastikan terealisasi di tahun ini. Semua dalam rangka memastikan energi tersalurkan sampai ke pelosok negeri," tegas Agus.

Sedangkan untuk distribusi gas ditargetkan mencapai 392 ribu BBTU dan transmisi gas sebesar 502 BSCF melalui pembangunan jaringan pipa gas, termasuk infrastruktur jargas 500 ribu sambungan rumah tangga. 

Baca Juga: Pengamat sebut penggunaan APBN bisa mempercepat proyek pipa Cirebon-Semarang

Untuk pengembangan clean energy menuju transisi energi masa depan, pada tahun 2021 Pertamina menargetkan produksi listrik sebesar 4,5 ribu GwH melalui pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), dan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg). P

ertamina juga melanjutkan peran dalam ekosistem baterai electric vehicle  serta pengembangan DME. 

“Meskipun tahun 2021 masih terdapat tantangan berat dari dampak pandemi, namun dengan Capex tersebut, selain  memastikan proyek strategis nasional selesai tepat waktu, Pertamina juga dapat mendukung penggunaan TKDN, penyerapan tenaga kerja dan sektor lainnya yang pada akhirnya turut menggerakkan roda perekonomian di Indonesia,” pungkas Agus.

Selanjutnya: Elnusa (ELSA) bukukan kontrak Rp 5,2 triliun di awal tahun 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×