Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Pertamina lewat anak usahanya PT Pertamina Hulu Energi akan berinvestasi senilai US$ 7,8 miliar untuk pengembangan shale gas di Sumatera Utara. Untuk itu, perusahaan pelat merah ini sudah menandatangani kontrak Production Sharing Contract Migas Non Konvensional (PSC MNK) untuk area Sumatera Bagian Utara (Sumbagut).
Karen Agustiawan, Direktur Utama PT Pertamina mengatakan, PSC MNK Sumbagut diperkirakan mengandung potensi shale gas 18,56 triliun kaki kubik. Pertamina menargetkan, produksi perdana diperoleh tahun ke-7, setelah enam tahun tahap eksplorasi perdana dengan tingkat produksi sebesar 40 MMscfd hingga 100 MMscfd.
"Pertamina berkomitmen investasi US$7,8 miliar selama masa kontrak MNK Sumbagut berlangsung," ungkap dia usai mengikuti penandatanganan PSC MNK Sumbagut dalam acara pameran Indonesian Petroleum Association (IPA) yang ke-37, di Jakarta Rabu(15/3).
Penandatangan PSC MNK Sumbagut, yang merupakan PSC MNK pertama di Indonesia sekaligus menempatkan Pertamina sebagai pioneer untuk pengembangan shale gas di Tanah Air. Karen mengatakan, proses pengusulan investasi MNK Sumbagut oleh Pertamina telah dimulai sejak 2011 lalu, yang diawali studi bersama Tim Pemerintah.
Dalam Operasionalnya, Wilayah Kerja MNK Sumbagut akan dioperasikan oleh PT PHE MNK Sumbagut. Pemerintah sejatinya melakukan berbagai studi untuk mengetahui potensi Migas Nonkonvensional yang ada di Indonesia, dimana diketahui Indonesia memiliki potensi shale gas sebesar 574 TCF dan potensi CBM sebesar 453 TCF.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News