Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto
PAG juga sudah mendapatkan kepercayaan dari Kemenkeu untuk sertifikat Pusat Logistik Berikat (PLB), di mana PAG bisa menerima LNG dari segala sumber baik dari dalam maupun luar negeri, Kemudian kelola dan dieskpor kembali maupun untuk kebutuhan domestik.
“PAG sebagai pelaksana regasifikasi LNG domestik, sumber pasokannya salah satunya berasal dari Tangguh dimana 100% digunakan untuk domestik untuk kebutuhan PLN dan pupuk. Sedangkan untuk re-ekspor, PAG menampung rata-rata 2-3 kargo LNG dengan kapasitas 150.000 M3 untuk disimpan (storage). Sebagai pusat logistic bersama beberapa partner, LNG tersebut akan direload oleh partner menjadi sekitar 160.000 – 170.000 M3,” ungkap Arif.
Baca Juga: Kilang Pertamina Internasional makin serius transformasi bisnis
Untuk Regasification Plant saat ini PAG memiliki 405 MMSCFD. Gas yang sudah diregasifikasi dikirim ke dua pembangkit listrik PLTMG Arun berkapasitas 184 MW dan 250 MW.
“Kemudian kita juga mengirimkan hasil regasifikasi LNG ke daerah Belawan dengan pipa sepanjang 350 km. Di samping itu, bertambah lagi ke arah Kawasan Industri Sei Mangke sejauh 550 KM,” imbuh Arif.
PAG juga melakukan proses cooling down untuk kapal -kapal LNG yang akan melakukan reloading. Rata - rata proses loading kapal LNG memakan waktu lebih singkat dari maksimum laytime.
Hal ini menegaskan komitmen PAG menjadikan pelabuhan khusus yang dapat melayani kebutuhan kapal berstandar Internasional.
Arif berharap kunjungan kerja Komut Pertamina (Persero) ini semakin mendongkrak motivasi perwira PAG untuk memberikan kinerja terbaik dalam pencapain target perusahaan.
“Hampir 90% pekerja PAG merupakan putra-putri terbaik Aceh. Diharapkan mereka inilah yang menjadi generasi penerus yang berkontribusi bagi kemajuan Provinsi Aceh serta bermanfaat bagi masyarakat,” pungkas Arif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News