kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.205   64,31   0,90%
  • KOMPAS100 1.106   11,04   1,01%
  • LQ45 878   11,56   1,33%
  • ISSI 221   1,08   0,49%
  • IDX30 449   6,43   1,45%
  • IDXHIDIV20 540   5,72   1,07%
  • IDX80 127   1,45   1,15%
  • IDXV30 135   0,62   0,46%
  • IDXQ30 149   1,69   1,15%

Pertamina Bakal Beli 10 Kapal Distribusi BBM


Senin, 17 Desember 2012 / 08:00 WIB
Pertamina Bakal Beli 10 Kapal Distribusi BBM
ILUSTRASI. Petugas merapikan mata uang rupiah di sebuah bank di Jakarta, Rabu (4/7). KONTAN/Cheppy A.Muclis/04/07/2018


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Azis Husaini

JAKARTA. JAKARTA. PT Pertamina berencana menambah delapan hingga 10 unit kapal distribusi bahan bakar minyak (BBM) di tahun depan. Perusahaan energi plat merah tersebut berharap bisa semakin efisien dalam pengeluaran di pos distribusi BBM.
Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan, Pertamina saat ini mengoperasikan 187 kapal. Dari jumlah tersebut baru 53 kapal yang berstatus milik sendiri. "Tahun depan kita targetkan bisa memiliki 61 hingga 63 unit kapal mirik sendiri," kata Ali, pekan lalu.
Yang terbaru, perusahaan tersebut kembali menambah kapal Aframax pengangkut minyak mentah berkapasitas 85.000 deadweight tonnage (DWT) bernama Gamkonora. Kapal yang dibangun perusahaan China Newtimes Shipbuilding sejak 2010 ini diharapkan dapat memperkuat armada transportasi minyak mentah dalam negeri.
Kapal Gamkonora sendiri sudah akan dioperasikan pada akhir tahun ini. Kapal ini akan mengangkut minyak mentah dari dan ke pelabuhan unit pengolahan Pertamina. "Untuk membangun kapal ini, Pertamina mengeluarkan dana sekitar US$ 52,8 juta." ujarnya.
Setidaknya dari tahun ini hingga tahun 2015 nanti, perusahaan ini ingin memiliki 26 kapal baru. Enam di antaranya sudah datang tahun ini. Investasi yang dibutuhkan hingga 2015 mendatang ditaksir mencapai US$ 370 juta.
Menurut Hanung Budya, Direktur Direktur Pemasaran & Niaga Pertamina, sejauh ini, Pertamina harus mengeluarkan biaya operasional kapal distribusi BBM mencapai Rp 9 triliun per tahun. Dia menyatakan, Pertamina menargetkan kepemilikan kapal sendiri hanya sampai 50% dari total kapal yang dioperasikan.
Menurut Ali, strategi terebut diambil lantaran bisa meminimalisasi resiko yang bisa mengganggu bisnis, terutama dalam distribusi di sektor hilir yang langsung berhubungan dengan konsumen akhir.
Sebelumnya, Hanung Budya, mengatakan, perusahaan  minyak milik negara tersebut menargetkan separuh dari kapal yang dimiliki Pertamina adalah hasil buatan dalam negeri. Dengan begitu usaha distribusi BBM perusahaan plat merah ini diharapkan bisa ikut mendorong industri galangan kapal nasional.
Pertamina telah meneken kontrak pembelian kapal dengan perusahaan galangan di dalam negeri. Di antaranya adalah PT PAL, PT Dok dan Perkapalan Surabaya, PT Dumas Tanjung Perak Shipyard, serta PT Daya Radar Utama. " "Kami berkomitmen mendorong industri galangan kapal," kata nya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×