Reporter: Azis Husaini, Pratama Guitarra | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Pembangunan kilang Situbondo nampaknya berlanjut. PT Pertamina mengaku sudah melakukan pembicaraan dengan investor pembangun kilang di Jawa Timur itu.
Meski begitu, hingga kini, Pertamina belum memiliki skema menjadi off taker atau sebagai pembeli minyak yang dihasilkan kilang milik PT Kreasindo Resources Indonesia (KRI) .
Direktur Pengolahan Pertamina Rahmat Hardadi menyebutkan, beberapa waktu yang lalu, Pertamina dan Kreasindo Resources melakukan pembahasan pembelian minyak ini, tapi belum ada kesepakatan. "Idenya banyak sekali, Tapi kami belum ada deal apapun," terangnya Selasa (28/6).
Pertamina menganggap upaya penjajakan kerjasama antara investor kilang dengan Pertamina itu merupakan hal yang baik. Hanya saja, upaya pembelian minyak ini belum ada pembicaraan lanjutan.
Makanya, kini Pertamina menunggu kabar dari Kreasindo Resources. "Kalau bicara dengan mereka memang sudah, tapi kedepan, bentuk skema kerjasamanya seperti apa belum. Untuk menjadi off taker ini juga belum bisa direkomendasikan," tandasnya.
Asal tahu saja Kreasindo Resources Indonesia adalah perusahaan milik Bambang Triatmodjo, putra mantan Presiden RI ke 2 Soeharto. Adapun Kreasindo Resources akan membangun kawasan industri minyak dan gas (migas) seluas 600 hektare di Situbondo, Jawa Timur.
Di atas lahan ini, Kreasindo Reources berencana membangun industri migas yang terintegrasi, dengan membangun kilang minyak, kilang gas alam atau liquefied natural gas (LNG), kilang liquefied petroleum gas (LPG) hingga pembangkit listrik dengan kapasitas daya sebesar 730 megawatt (MW) dengan bahan bakar hasil penyulingan minyak bumi (kokas).
Rencana pembangunan proyek kilang di Situbondo oleh swasta nasional ini juga mendapat perhatian dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia.
"Ada satu opsi kalau ada pembangunan Kilang di Situbondo, Iran akan partisipasi menjamin pasokan minyak mentah," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said.
Sebelumnya, Rudy Radjab Chief Executive Officer CEO KRI menyatakan, bahwa agar Pertamina bisa menjadi off taker harus ada surat dari Kementerian ESDM.
Saat ini pihaknya masih terus melakukan persiapan kerjasama tersebut termasuk proses rancang desain kilang setelah ada kepastian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News












