kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina berencana mengubah desain kilang


Kamis, 14 April 2016 / 16:30 WIB
Pertamina berencana mengubah desain kilang


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Tren konsumsi bahan bakar minyak (BBM) masyarakat terus berubah. Contohnya penggunaan solar saat ini terus berkurang, terbukti dengan stok solar yang mencapai 28 hari. 

Konsumsi solar itu jauh lebih sedikit jika melihat stok BBM jenis premium yang mencapai 15,3 hari dan Pertamax sebanyak 23,4 hari.

Direktur Pengolahan Pertamina, Rachmad Hardadi mengatakan, perkembangan konsumsi BBM masyarakat saat ini tidak seperti yang dibayangkan, dimana produksi solar perseroan tidak bisa terserap semuanya oleh pasar. 

Perubahan pola konsumsi BBM yang banyak menyerap produk gasoline atau premium pun berdampak pada rencana pembangunan kilang minyak oleh Pertamina.

Apalagi, menurutnya, produk solar tidak bisa lagi diubah menjadi produk minyak lain, berbeda dengan produk kerosine yang bisa diubah menjadi avtur. Untuk itu Rachmad pun menyatakan perseroan berencana untuk menyesuaikan desain RDMP Bloangan dan Dumai.

"Stok 28 hari itu termasuk stok yang di kilang dan itu sudah termasuk di atas maksimum. Sementara jika kami mengolah crude sudah ada porsinya seperti untuk LPG, Gasoline, Solar, Avtur, Kerosine sekian persen. Sehingga untuk desain RDMP Balongan dan Dumai itu nanti akan kami sesuaikan lagi," katanya, Selasa (12/4) malam.

Dengan perubahan desain tersebut pun diproyeksi rencana pembangunan kilang Balongan dan Dumai bisa lebih lama dari target sebelumnya. 

Sementara itu untuk pembangunan kilang Balikpapan yang akan dibangun sendiri oleh Pertamina masih terus berproses dan diproyeksi masih berjalan sesuai jadwal pembangunan kilang, biarpun dalam pembangunan kilang tersebut Pertamina terpaksa membangun kilang sendiri karena tidak adanya kesepakatan dengan calon mitra yaitu JX Nippon dalam pembangunan kilang Balikpapan.

Saat ini pembangunan kilang Balikpapan pun masuk dalam tahap awal yaitu menyelesaikan proses administrasi seperti menunggu izin analisis dampak lingkungan (Amdal) untuk kilang dan IMB untuk apartemen diberikan oleh pemerintah daerah setempat. Proses konstruksi kilang pun diperkirakan akan dimulai pada 2018 setelah proses front end engineering design (FEED) selesai dilakukan pada 2017 hingga pertengahan 2018.

"Kalau seluruhnya lancar, kira-kira sekitar bulan Juni Agustus 2019 selesai. nanti kan ada lagi namanya commisioning, mechanical complexion, semuanya beres. Jadi harapan saya 2019 kira-kira Oktober November Desember sudah mulai beroperasi bertahap seperti RFCC Cilacap kemarin,"jelas Rachmad.

Sementara itu untuk pembangunan RDMP CIlacap masih dalam proses studi pembangunan kilang. Pembangunan konstruksi kilang Cilacap ini diharapkan bisa dilakukan pada 2021 dan selesai pada pertengahan 2022.
==

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×