kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Pertamina berharap program diskon dan cashback dapat meningkatkan penjualan BBM


Minggu, 10 Mei 2020 / 14:38 WIB
Pertamina berharap program diskon dan cashback dapat meningkatkan penjualan BBM
ILUSTRASI. Petugas menggunakan pelindung wajah atau face shield saat pengisian bahan bakar minyak kendaraan di SPBU Pertamina, Jakarta. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) berharap terjadi lonjakan volume penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) pasca penerapan program diskon dan cashback bagi konsumen.

VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman bilang hingga Mei ini terjadi peningkatan signifikan aplikasi MyPertamina yang merupakan platform wajib pengguna untuk menikmati promo dari Pertamina.

Baca Juga: Target merosot, Kementerian ESDM cermati dampak corona terhadap setoran PNBP minerba

"Januari 2020 tercatat ada 1,4 juta pengguna dan hingga saat ini sudah 1,9 juta pengguna. Ini menunjukkan juga terjadi peralihan metode pembayaran oleh konsumen," tutur Fajriyah kepada Kontan.co.id, Jumat (8/5).

Fajriyah menambahkan, penggunaan aplikasi MyPertamina juga dapat memberikan kemudahan bagi konsumen dalam melakukan pembayaran serta memastikan volume pengisian BBM pada kendaraan. Kendati demikian, Fajriyah belum bisa mengemukakan lebih jauh soal kemungkinan meningkatnya volume penjualan pasca berlakunya promo-promo oleh Pertamina.

Yang terang, pihaknya berharap penggunaan BBM non-subsidi dapat meningkat pasca pemberlakuan program promo. "Kami terus memantau pergerakkan penjualan BBM karena bervariasi di semua daerah. Selain karena ada faktor PSBB, konsumsi BBM saat ini juga dipengaruhi oleh transportasi logistik. Namun dengan adanya program ini, maka diharapkan akan mendorong penggunaan BBM berkualitas non subsidi," tutur Fajriyah.

Dalam catatan Kontan.co.id, konsumsi bensin (Premium, pertalite, pertamax series, dan dexlite) per hari dalam keadaan normal mencapai 29.000 kiloliter (KL) per hari. Sedangkan konsumsi Avtur dalam keadaan normal mencapai 13.500 KL per hari.

Baca Juga: Penjualan BBM anjlok 30%, Pertamina: Penjualan Avtur juga drop 90%

Senior Vice President Corporate Strategic Growth PT Pertamina (Persero) Daniel Purba mengungkapkan, penyebaran virus corona membawa dampak pada bisnis bahan bakar minyak (BBM) Pertamina.

Akibatnya, situasi ini berpengaruh terhadap pendapatan dan cost Pertamina. "Saat ini harga minyak sekitar US$ 20 per barel, kurs rupiah juga melemah ke Rp 15.000 per dollar AS," kata dia dalam diskusi "Dampak COVID-19 dan Harga Minyak Rendah Terhadap Bisnis Gas dan LNG Indonesia, Apa Strategi Kita" Sabtu (9/5).

Kata Daniel, dengan melemahnya nilai tukar rupiah membuat cost Pertamina meningkat dan di sisi lain penjualan bensin menurun. "Penjualan Avtur drop sampai 90%, konsumsi bensin turun 20%-30%," imbuh dia.

Sekedar informasi, untuk penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) korporat, Pertamina menargetkan penjualan BBM sebesar 23,43 juta Kiloliter (KL). Adapun, untuk total volume penjualan produk minyak ditargetkan mencapai 90,83 juta KL.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×