kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.916.000   -27.000   -1,39%
  • USD/IDR 16.830   -10,00   -0,06%
  • IDX 6.400   -41,63   -0,65%
  • KOMPAS100 918   -5,59   -0,61%
  • LQ45 717   -5,96   -0,82%
  • ISSI 202   0,24   0,12%
  • IDX30 374   -3,30   -0,87%
  • IDXHIDIV20 454   -4,95   -1,08%
  • IDX80 104   -0,73   -0,70%
  • IDXV30 110   -1,18   -1,06%
  • IDXQ30 123   -1,18   -0,95%

Pertamina berharap program diskon dan cashback dapat meningkatkan penjualan BBM


Minggu, 10 Mei 2020 / 14:38 WIB
Pertamina berharap program diskon dan cashback dapat meningkatkan penjualan BBM
ILUSTRASI. Petugas menggunakan pelindung wajah atau face shield saat pengisian bahan bakar minyak kendaraan di SPBU Pertamina, Jakarta. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo

Dalam catatan Kontan.co.id, konsumsi bensin (Premium, pertalite, pertamax series, dan dexlite) per hari dalam keadaan normal mencapai 29.000 kiloliter (KL) per hari. Sedangkan konsumsi Avtur dalam keadaan normal mencapai 13.500 KL per hari.

Baca Juga: Penjualan BBM anjlok 30%, Pertamina: Penjualan Avtur juga drop 90%

Senior Vice President Corporate Strategic Growth PT Pertamina (Persero) Daniel Purba mengungkapkan, penyebaran virus corona membawa dampak pada bisnis bahan bakar minyak (BBM) Pertamina.

Akibatnya, situasi ini berpengaruh terhadap pendapatan dan cost Pertamina. "Saat ini harga minyak sekitar US$ 20 per barel, kurs rupiah juga melemah ke Rp 15.000 per dollar AS," kata dia dalam diskusi "Dampak COVID-19 dan Harga Minyak Rendah Terhadap Bisnis Gas dan LNG Indonesia, Apa Strategi Kita" Sabtu (9/5).

Kata Daniel, dengan melemahnya nilai tukar rupiah membuat cost Pertamina meningkat dan di sisi lain penjualan bensin menurun. "Penjualan Avtur drop sampai 90%, konsumsi bensin turun 20%-30%," imbuh dia.

Sekedar informasi, untuk penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) korporat, Pertamina menargetkan penjualan BBM sebesar 23,43 juta Kiloliter (KL). Adapun, untuk total volume penjualan produk minyak ditargetkan mencapai 90,83 juta KL.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×