kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45912,32   -14,41   -1.55%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina cari mitra untuk mengelola Blok Rokan


Rabu, 01 Agustus 2018 / 18:22 WIB
Pertamina cari mitra untuk mengelola Blok Rokan
ILUSTRASI. Penjelasan pengelolaan Blok Migas Rokan


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) telah berhasil mendapatkan hak kelola Blok Rokan pada 2021 mendatang. Biarpun baru saja mendapatkan penugasan, namun Pertamina sudah bersiap untuk mencari patner di blok tersebut.

Plt Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan Pertamina terbuka untuk bermitra dengan perusahaan migas di Blok Rokan, termasuk dengan Chevron Pacific Indonesia (CPI) yang menjadi operator blok tersebut saat ini.

Namun Nicke mengingatkan Pertamina akan tetap mejadi pemegang hak partisipasi mayoritas di Blok Rokan. "Intinya mayoritas tetap Pertamina,"tegas Nicke, Rabu (1/8).

Sejauh ini, Nicke menyebut Pertamina telah mendapatkan penawaran dari perusahaan migas untuk bermitra di Blok Rokan. "Peluang untuk lakukan patnership terbuka," ujar Nicke.

Menurut Nicke, Pertamina butuh mitra di Blok Rokan karena Pertamina juga ingin memitigasi resiko terutama dari sisi teknologi dan resiko keuangan. Dengan bermitra, maka Pertamina bisa mengurangi resiko dalam penggunaan teknologi dan juga pendanaan.

Pemerintah juga sejatinya mendukung Pertamina untuk mencari mitra di Blok Rokan. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar mengatakan bermitra dengan perusahaan migas lain bisa membantu Pertamina meningkatkan produksi. "Kami menyarankan untuk mencari partner, di bidang oil and gas yang bisa meningkatkan produksi," imbuh Arcandra.

Namun pilihan mitra Pertamina di Blok Rokan akan diserahkan sepenuhnya kepada Pertamina. Pemerintah hanya menugaskan Pertamina untuk melakukan share down 10% hak partisipasi di Blok Rokan kepada BUMD yang akan ditunjuk oelh pemerintah.

"Nanti diserahkan Pertamina. Pemerintah kan menyerahkan 100% kepada Pertamina, kemudian di situ ada hak BUMD 10%, sisanya itu adalah aksi korporasi Pertamina," ujar Arcandra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×