Reporter: Gentur Putro Jati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akhirnya mengeluarkan izin bagi PT Pertamina (Persero) untuk mengekspor kelebihan solar miliknya.
Direktur Jenderal Migas Evita Herawati Legowo menandaskan, rekomendasi sudah dikeluarkan instansinya awal pekan ini supaya Departemen Perdagangan mengeluarkan izin ekspor solar yang diminta Pertamina. "Kami sudah keluarkan rekomendasi, tetapi hanya sampai kuartal pertama tahun ini," kata Evita, Selasa (3/2).
Namun dalam rekomendasi yang dikeluarkan, Ditjen Migas berpesan kepada Departemen Perdagangan agar mengeluarkan izin ekspor dengan beberapa persyaratan. Antara lain, jangka waktu ekspor hanya selama kuartal pertama tahun ini. Ekspor juga diperbolehkan kalau tangki penyimpanan solar milik Pertamina berkapasitas penuh. Persyaratan lainnya, selama melakukan ekspor tersebut Pertamina tidak melakukan impor solar.
"Laporan yang masuk, Pertamina sampai saat ini masih mencari pembelinya. Saya sarankan mencari pembeli dari Timur Tengah," tambahnya.
Direktur Utama Pertamina Ari Hernanto Soemarno menjelaskan ekspor solar untuk industri tersebut perlu dilakukan karena tangki penyimpanan milik perseroan sudah sangat penuh. Sehingga jika tidak dilakukan ekspor akan ada konsekuensi turunan yang ikut membebankan keuangan Pertamina.
Menurut Ari, stok solar yang dimiliki Pertamina bisa berlebih karena kilang miliknya sudah mengurangi memproduksi minyak tanah sejak program konversi ke elpiji dicanangkan pemerintah. "Kita juga sudah menunda komitmen impor solar jangka panjang dengan Kuwait, sehingga impor untuk Februari sudah tidak ada," tambahnya.
Namun, Ari mengaku Pertamina belum memastikan berapa volume solar yang akan diekspor karena masih dihitung. Demikian halnya negara tujuan ekspor yang akan jadi pembelinya. Kabar yang beredar, Pertamina berencana mengekspor 300.000 barel sampai 400.000 barel solar pada pertengahan Februari ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News