kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina ekspansi pelumas ke Timur Tengah dan Afrika


Senin, 10 Januari 2011 / 21:00 WIB


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Test Test

JAKARTA. Tak kenal lelah, PT Pertamina (Persero) terus menggenjot penjualan pelumas. Tak cuma berani jago kandang, kepak sayap bisnis Pertamina di luar negeri bakal makin lebar. Setelah akhir tahun lalu sempat menjajaki pasar pelumas di China dan Jepang, paling anyar perusahaan pelat merah ini bakal melirik pasar di Timur Tengah dan Afrika.

"Tahun ini, kami akan ekspor pelumas hingga 150.000 kiloliter (kl). Kami sedang mencoba untuk menjajaki di Mesir, Yordania dan beberapa negara di Afrika," ujar Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Djaelani Sutomo kepada KONTAN, Senin (10/1).

Pertamina ke pasar luar negeri lewat produk andalannya, Fastron. Sudah tiga tahun ini Pertamina mengekspor pelumas ke luar negeri, yang dimulai dari Pakistan dan Uni Emirat Arab, dengan merek Zipex. Terakhir, Pertamina menjajal pasar luar negeri lewat produk terbarunya, Fastron Gold 5W-30 API SN. Varian Fastron ini merupakan produk oli sintetik untuk kendaraan roda empat. Sejumlah negara menjadi tujuan ekspor produk ini antara lain Australia, Cina, dan Jepang.

Saat ini pelumas Pertamina sudah dipasarkan di 10 negara. Ke-11 negara itu antara lain Belgia, Pakistan, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Myanmar, Singapura, Taiwan, Filipina, Timor Leste, Australia, dan Jepang. Pertamina cukup puas bisa menembus pasar Jepang. Maklum, Negeri Sakura itu merupakan raksasa ekonomi kedua terbesar di dunia setelah Cina.

"Jepang menjadi pasar seksi bagi para pemasar dunia. Daya beli yang tinggi, berorientasi mutu dan service excellent di Jepang menjadi target para produsen non Jepang," ujar Redesmon Munir, Kepala Departemen Merek dan Komunikasi PT Pertamina Lubricants.

Tahun lalu, Pertamina berhasil mengekspor 80.000 kl pelumas. Dengan harga pelumas US$ 3 per liter, Pertamina mampu meraup penjualan sebesar US$ 240 juta. "Sampai Oktober, penjualan ke luar negeri antara 60.000 kl sampai 70.000 kl," papar Supriyanto DH, Wakil Presiden Pertamina Lubricants.

Komposisi pelumas yang diekspor Pertamina masih didominasi oleh segmen otomotif sebesar 70% dan sisanya sektor industri atau permesinan 30%. Menurut Supriyanto, China menjadi pasar utama yang bisa banyak menyerap pelumas Pertamina. Maklum, permintaan pelumas di China mencapai 8 juta kl per tahun.

Di pasar domestik, Pertamina masih menjadi nomor wahid dengan pangsa pasar 54% atau sebesar 600.000 kl per tahun. "Tahun ini, kami menargetkan penguasaan pasar pelumas di domestik mencapai 60%," jelas Djaelani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×