kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Pertamina EP tahan penurunan produksi dengan EoR


Rabu, 15 Maret 2017 / 15:21 WIB
Pertamina EP tahan penurunan produksi dengan EoR


Reporter: Azis Husaini | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. PT Pertamina EP menerapkan metode waterflooding yang merupakan tahapan awal sebelum memasuki pengurasan minyak tahap lanjut atau Enhance Oil Recovery (EOR). Metode ini diterapkan di beberapa lapangan sebagai upaya menahan laju penurunan produksi alamiah yang cukup tinggi hingga mencapai 25% per tahun. Salah satu lapangan yang menerapkan metode ini adalah Pangkalan Susu Field, tepatnya di Struktur Gebang.

“Pekerjaan waterflooding struktur Gebang mulai dilaksanakan sejak Oktober 2016 dengan melibatkan 11 Sumur untuk plan of further development (POFD) Phase 1. Dari 11 sumur EOR, 6 sumur injeksi air dan 5 sumur produksi, beberapa di antaranya dikerjakan dengan menerapkan teknologi Hydraulic Fracturing”, ujar Nanang Abdul Manaf, Pelaksana Tugas Harian President Director PT Pertamina EP dalam rilisnya, Rabu (15/3).

Target peningkatan produksi dari kegiatan EOR ini, berdasarkan simulasi reservoir, diharapkan peak produksi Gebang dapat tercapai di tahun 2018 sebesar 450 barrels of oil per day (bopd). Setelah POFD waterflood fase I selesai dilakukan pada bulan Februari 2017, tercatat adanya peningkatan produksi sebesar 210 bopd atau 189% dari kondisi sebelum dilakukannya POFD waterflood phase I  dan 700% dari kondisi sebelum dilakukan penerapan metode waterflood

“Untuk 2017 produksi dari Struktur Gebang ditargetkan dapat dipertahankan pada kisaran 205 bopd," jelas Nanang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×