Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat
Masih menurut Nanang, Pertamina EP menargetkan pendapatan sebesar US$ 3,57 miliar pada tahun ini. Sementara itu, pada tahun lalu pendapatan tercatat sebesar US$ 3,55 miliar atau masih berada di bawah target US$ 3,80 miliar.
Nanang menuturkan, tidak tercapainya target pendapatan dikarenakan realisasi harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) yang rendah.
Baca Juga: Kelanjutan pembuatan dua kapal tanker pesanan Pertamina dipertanyakan
"Tak tercapai karena harga ICP yang asumsinya US$ 70 per barel tapi realisasinya US$ 63 per barel. Jadi deviasinya besar," jelas Nanang.
Demi mewujudkan sejumlah target yang ada, Nanang mengungkapkan, pihaknya mengalokasikan belanja modal US$ 2,04 miliar. Angka ini meningkat dari target tahun lalu yang sebesar US$ 1,93 miliar.
Dari target tahun lalu, serapan capex mencapai 97,9% atau setara US$ 1,89 miliar.
Baca Juga: Laba bersih Pertamina di 2019 anjlok menjadi US$ 2,1 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News