Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Test Test
JAKARTA. PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) membutuhkan 116 sumur untuk dibor demi mendapatkan sumber energi listrik berkapasitas 1.070 megawatt (MW). Hingga kini, kapasitas PGE baru mencapai 222 MW.Dari pengeboran satu sumur mampu menghasilkan energi listrik sebesar 10 MW.
Pada tahun lalu, PGE berhasil mengebor 23 sumur dan rencananya di 2010 ini, mereka akan untuk mengebor sekitar 33 sumur lagi. "Tahun ini kita mengebor sekitar 56 sumur. Pada tahun depan, kita akan mengebor sekitar 30 sumur dan tahun 2012 sebesar 30 sumur," ujar Direktur Utama PGE, Abadi Poernomo.
Abadi menuturkan, dari pengeboran satu sumur mampu menghasilkan energi listrik sebesar 10 MW. Untuk itu, setidaknya PGE harus mengebor setidaknya 110 mw. Untuk mengebor 56 sumur itu, PGE sudah menghabiskan dana investasi sebesar US$ 420 juta.
Sayangnya, Abadi belum menyebutkan, seberapa besar biaya investasi untuk mengebor ke-60 sumur tersebut. Dengan perhitungan sementara, apabila satu sumur menghabiskan dana sekitar US$ 7 juta hingga US$ 7,5 juta, maka PGE harus merogoh kocek sebesar US$ 420 juta hingga 450 juta. "Tahun lalu kita habiskan dana US$ 130 juta. Tahun ini sekitar US$ 250 juta. Tahun depan pasti lebih banyak lagi," lanjut Abadi.
PGE menargetkan selama 3 tahun, mulai tahun 2009 hingga 2011, mereka akan mengembangkan kegiatan panas bumi di 8 pembangkit. Tahun ini, PGE akan mulai mengembangkan panas bumi di PLTGU Lahendong Unit 3 & Unit 4, PLTGU Ulu Belu unit 3 & 4, PLTGU Karaha I, dan PLTGU Hululais Unit 1 & 2. Sedangkan tahun 2011, PGE akan mengembangkan panas bumi di PLTGU Kotamobagu Unit 1, 2, 3, & 4 dan PLTGU Sungai Penuh unit 1 & 2.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News